Opini

Bonus Demografi: Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan UMKM di Jawa Timur

×

Bonus Demografi: Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan UMKM di Jawa Timur

Sebarkan artikel ini
Bonus Demografi: Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan UMKM di Jawa Timur
Ilustrasi UMKM

Bonus Demografi: Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan UMKM di Jawa Timur

Oleh : Faiatir Rifqoh

OPINI – Saat ini Indonesia mempunyai misi untuk menjadi negara yang mampu bersaing di tanah global salah satunya statement yang di gaungkan adalah Indonesia Emas 2045, bonus demografi menjadi sebuah peluang dan tantangan, dimana pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya Alam (SDA) harus lebih teroganisir dengan baik.

Ketika hal tersebut tidak dikelola secara efektif maka Indonesia akan mengalami krisis pangan dan pengangguran semakin meningkat, terkhusus wilayah Jawa Timur.

Beberapa Tahun terahir menurut data BPS Jumlah perempuan di Jawa Timur adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Penduduk Perempuan:

Pada tahun 2022, jumlah penduduk perempuan di Jawa Timur mencapai 26.044.358 jiwa, sedangkan jumlah penduduk laki-laki mencapai 25.956.723 jiwa.

2. Rasio Jenis Kelamin:

Rasio jenis kelamin penduduk Jawa Timur pada tahun 2022 sebesar 99,52, yang berarti bahwa dari setiap 10.000 penduduk, terdapat 9.952 laki-laki dan 10.048 perempuan.

3. Jumlah Penduduk Perempuan Berdasarkan Kelompok Umur:

Pada tahun 2023, jumlah penduduk perempuan di Jawa Timur berdasarkan kelompok umur adalah sebagai berikut:
a. 15-19 tahun: 1.440.500 jiwa
b. 20-24 tahun: 1.484.400 jiwa
c. 25-29 tahun: 1.524.700 jiwa ²

4. Persentase Penduduk Perempuan Usia 15-49 Tahun:

Pada tahun 2023, persentase penduduk perempuan usia 15-49 tahun di Jawa Timur yang berstatus kawin adalah 0,86%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah populasi perempuan lebih banyak dari pada laki-laki, maka dari itu pemberdayaan perempuan lebih dimasifkan dan menjadi prioritas utama terutama dalam peningkatan kesejahteraan melalui kemandirian Ekonomi.

Data statistik peran perempuan dalam UMKM di Jawa Timur menunjukkan bahwa perempuan memiliki peranan penting dalam mendorong perekonomian Jawa Timur. Berdasarkan data BPS Jatim, pada tahun 2018, 2019, dan 2020, persentase perempuan pengusaha terhadap total pengusaha di Jawa Timur masing-masing adalah 31,13%, 31,87%, dan 34,10% .

Selain itu, data juga menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak terlibat dalam industri agro, dengan jumlah sebanyak 675.779 unit usaha. Sementara itu, jumlah industri non-agro yang dikelola oleh perempuan adalah 143.148 unit usaha.

Dalam upaya meningkatkan peran perempuan dalam UMKM, Pemprov Jatim telah meluncurkan beberapa program,
1. Program zakat produktif bagi perempuan pelaku usaha mikro atau ultra mikro di Jatim.

2. Disperindag Jatim juga telah menggelar kegiatan “Woman Preneurs” untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha perempuan di Jawa Timur.

Namun problematika yang terjadi tidak semua UMKM yang ada di Jawa Timur tersentuh dengan agenda tersebut, melihat keterbatasan dari pihak pemerintah sehingga perlu hilirisasi dengan bersinergi dengan elemen masyarakat untuk berkontribusi terhadap program tersebut.

Korps HMI Wati (Kohati) adalah organisasi perempuan yang merupakan bagian dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kohati didirikan pada tahun 1955 dengan tujuan untuk meningkatkan peran dan kesadaran perempuan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, sosial, dan politik.

Dalam hal ini Kohati mampu bersinergi untuk mensukseskan program tersebut supaya mampu berkontribusi dalam membentuk perempuan Jawa Timur yang memiliki kemampuan yang kompeten dalam pengelolaan UMKM dan terus berinovasi terhadap pembangunan Ekonomi Jawa Timur.