SAMPANG, Limadetik.com – Fokus pengembangan tiga tempat wisata selama 5 tahun kedepan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, (Disporabudpar) Kabupaten Sampang, mendapat beberapa catatan dari anggota legislatif komisi II sebagai mintra kerja pariwisata.
Alan Kaisan, Anggota Komisi II DPRD Sampang saat ditemui di ruangannya ia menjelaskan dari hasil rapat komisi II dengan Disporabudpar sebagai mitra kerja kami dalam bidang pariwisata, hendaknya pemerintah daerah melalui OPD terkait jangan terlalu banyak titik wisata, sehingga tidak fokus, kemudian faktor masyarakat kurang mendukung, memang saat ini tempat wisata yang dikembangkan wilayah Sampang utara, seperti hutan kera nepa dan lon malang, Kamis (5/3/2020)
“Kami di komisi II DPRD Sampang, hingga saat ini masih belum melihat pola manageman yang matang dan teroboson inovasi terkait pengembangan tempat wisata di Kabupaten Sampang dalam hal ini beberapa OPD terkait, sehingga kegiatan pengembangan destinasi tempat wisata masih jalan di tempat “ungkapnya.
Lebih lanjut politisi Partai Gerindra itu mengatakan. Ambil saja salah satu contoh kegiatan promosi pariwisata seperti hut carnaval dengan acara rujaan beberapa waktu lalu dengan anggaran kurang lebih Rp. 135 juta, itu perlu di evaluasi apa dampak positifnya, bahkan anggaran itu mereka coret di komisi II, eh malah muncul kembali pengajuan anggaran tersebut.
“Kami berharapa pihak eksekutif bisa menempatkan program keberlanjutan di bidang pariwisata, tidak hanya sekedar kegaiatan pokoknya ada dan tidak ada keberlanjutan” tambahnya.
Sekedar diketahui, berdasarkan data Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang dalam bidang pariwisata, untuk jangka lima tahun kedepan, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Sampang, fokus pada tiga lokasi pengembangan wisata yakni Hutan Kera Nepa, di Kecamatan Banyuates, Pantai Lon Malang, di Kecamatan Sokobanah dan hutan magrove di Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang. (Nor/yd)