GROZNY, LImadetik.com – Pemerintah Chechnya sedang mengatur kembalinya 117 anak-anak Rusia yang dibawa ke Suriah secara ilegal. Ramzan Kadyrov menyampaikan hal ini di jejaring sosial VK pada hari Rabu (28/08).
“Pekerjaan sedang dilakukan untuk mengatur kembali pulangnya 117 anak-anak,” tulisnya sebagaimana dikutip TASS. “300 anak lain dari Rusia masih tinggal di kamp-kamp yang dikendalikan oleh koalisi Barat.”
“Saya menginstruksikan Ziyad Sabsabi [seorang anggota majelis tinggi parlemen Rusia yang mewakili Chechnya, yang juga perwakilan Kadyrov di Timur Tengah dan Afrika Utara] untuk melakukan segala yang bisa dilakukan dalam wewenangnya dan bahkan di luar itu, untuk membantu mereka kembali pulang,” ujarnya, menambahkan, “Anak-anak ini berasal dari berbagai bagian Rusia dan sedikit dari mereka berasal dari Chechnya.”
Ia mengingatkan bahwa upaya ini dilakukan atas permintaan dari Presiden Vladimir Putin.
Kadyrov juga mengatakan bahwa yayasan umum Ahmat Kadyrov saat ini masih melaksankan misi kemanusiaan di Suriah, dalam kerangka kerja dimana sekitar 1,5 juta orang telah menerima berbagai jenis bantuan.
“Selain bantuan kemanusiaan, yayasan itu juga memberikan bantuan keuangan bulanan kepada 200 anak yatim dan hingga 150 keluarga Suriah,” tulis Kadyrov. “Kami telah menyederhanakan pengiriman langsung pasokan bantuan ke Suriah dari Moskow.”
“Sebanyak 2.500 kursi roda telah dibawa ke Suriah dari China,” lanjutnya. “Kami membagikannya di klinik dan pusat rehabilitasi. Bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Rusia, yayasan Ahmat Kadyrov membantu kembalinya pengungsi Suriah pulang dari berbagai negara tetangga.”
Lebih dari seratus wanita dan anak-anak yang berasal dari Chechnya, Dagestan, wilayah Tver dan bagian lain dari Rusia, serta warga Uzbekistan dan Kazakhstan dievakuasi dari Suriah sebelumnya dengan bantuan dari pihak berwenang Chechnya.
Senator Ziyad Sabsabi mengepalai kelompok kerja khusus yang mengawasi kembalinya orang-orang Rusia dari Timur Tengah. Aktivis hak asasi manusia Chechnya mengatakan beberapa ratus perempuan dan anak-anak Rusia lainnya saat ini masih terdampar di Suriah dan Irak, menunggu untuk pulang. (arn/ld)