IRAN, Limadetik.com – Pandemi covid-19 masih terus menyelimuti beberapa negara di seluruh dunia, tak terkecuali negara semenanjung Arab. Namun Iran adalah salah satu negara yang kini berhasil memutus rantai corona virus di beberapa wilayah nya, sehingga kini tengah kembali membuka sebanyak 132 masjid di zona putih.
Hal itu disampaikan langsung Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa masjid akan dibuka kembali di 132 wilayah yang ditandai sebagai zona putih dalam sistem kode warna yang berarti secara konsisten telah bebas dari virus corona baru (covid-19).
Di samping itu, Kementerian Kesehatan Iran telah membagi negara itu menjadi zona putih, kuning dan merah berdasarkan jumlah infeksi dan kematian.
“Mulai besok, masjid-masjid akan dibuka kembali di 132 kota, yang diputuskan dalam sesi hari ini sebagai zona putih dan beresiko rendah dari covid-19,” ujar Rouhani pada pertemuan Kantor Pusat Nasional untuk Mengelola dan Memerangi virus Corona di Teheran pada hari Minggu (03/05) kemarin.
“Begitu jiga shalat Jumat juga akan dilanjutkan di daerah-daerah dan masjid-masjid yang menghormati protokol kesehatan,” tambahnya.
Seperti dilansir Arrahmahnews.com Iran telah mencabut larangan perjalanan antar kota dan mal, dengan pusat perbelanjaan besar melanjutkan kegiatan. Kementerian Kesehatan mengatakan pada hari Sabtu bahwa tingkat infeksi telah memulai tren penurunan “bertahap”.
Juru bicara kementerian Kianush Jahanpour mengatakan pada hari Minggu bahwa korban tewas dari wabah ini berjumlah 47 orang selama 24 jam terakhir menjadikan jumlah total kematian 6.203, angka terendah Iran dalam lebih dari sebulan.
“Untuk semuanya, Iran memiliki total 97.424 kasus virus corona,” katanya, menambahkan 78.422 pasien telah pulih dan telah dikeluarkan dari rumah sakit sejauh ini.
Dikatakan Presiden Rouhani ada 83 persen warga Iran telah melaksanakan protokol kesehatan. Sebanyak 78 juta orang diskrining untuk gejala COVID-19 pada fase pertama program nasional dan 30 juta pada fase kedua, katanya.
Menurut presiden, komite virus corona nasional juga mempertimbangkan untuk membuka kembali sekolah-sekolah di daerah berisiko rendah pada 16 Mei untuk memungkinkan pembelajaran satu bulan sebelum ujian diadakan.
“Akan tetapi, kami akan terus meninjau situasi,” kata presiden dengan nada hati-hati.
Sebagaimana diketahui, Iran adalah salah satu negara Timur Tengah yang paling terpukul oleh wabah itu. Sanksi ilegal AS telah menghambat perang virus di negara, yang melaporkan kasus infeksi COVID-19 pertamanya pada akhir Februari.
Negara adidaya Amerika Serikat menjatuhkan sanksi baru pada Republik Islam pada hari Jumat meskipun mengklaim siap untuk membantu Iran dengan virus corona.
Presiden Rouhani menegaskan bahwasanya tawaran AS untuk membantu Iran dalam memerangi virus adalah “Salah satu kebohongan terbesar dalam sejarah”. (*)
Sumber: ArrahmahNews.com