Internasional

Ngeri.!, Akibat Covid-19, Dalam Sehari di Italia ada 793 Korban Meninggal

×

Ngeri.!, Akibat Covid-19, Dalam Sehari di Italia ada 793 Korban Meninggal

Sebarkan artikel ini
covid 19
Sumber Foto: Google.

ITALIA — Wabah virus corono (Covid-19) semakin harinya semakin membuat orang menjadi ketakutan. Tak ayal, di Negara Itlia ada sekitar 793 nyawa melayang akibat virus corona, hal itu diketahui dari Otoritas kesehatan Italia yang telah melaporkan pada hari Sabtu (21/3/2020). Dengan demikian, korban tewas akibat penyakit Covid-19 di Italia hampir mencapai 5.000 jiwa.

Sebagaimana disadur dari pemberitaan Arrahmahnews, bahwa ada sesuatu yang mengejutkan dalam peningkatan korban hari Sabtu dengan hampir 20 persen sejauh ini merupakan kenaikan harian terbesar sejak wabah dimulai sebulan yang lalu di Kota itu.

Secara resmi di Italia pejabat mengumumkan bahwa 4.825 orang telah meninggal karena penyakit ini di negara Mediterania tersebut. Italia pada hari Kamis dinyatakan sebagai negara yang paling parah dilanda COVID-19 di dunia dengan korban melampaui China.

Jumlah total kasus di seluruh Italia naik menjadi 53.578, meningkat lebih dari 5.000 dari jumlah sebelumnya 47.021.

Seperti diketahui, bahwa wilayah yang paling parah terkena dampak dari wabah virus corona tersebut yang palng kritis yakni wilayah Lombardy mencapai 3.095 kematian dan 25.515 kasus. Situasi di wilayah itu menjadi sangat parah sehingga militer Italia harus memindahkan puluhan peti mati dari kuburan di kota Bergamo ke daerah lain karena penyedia pemakaman lokal kewalahan setip harinya.

Selain itu, pihak berwenang juga mengumumkan bahwa ada 6.072 orang kini telah sepenuhnya pulih dari penyakit di Italia, naik 943 pada hari sebelumnya. Namun, total 2.857 orang dirawat di rumah sakit di seluruh negeri, dan situasi inipun menuntut agar pemerintah semakin serius dalam pencegahan serta penanganan virus corona.

Terkait permasalahan ini, pemerintah Itlia sudah mengambil langkah konkrit dengan melakukan isolasi yang diperkenalkan pada 12 Maret yang menutup sebagian besar bisnis dan melarang pertemuan publik adalah bagian dari upaya negara itu untuk menekan wabah. Namun meski langkah-langkah ekstrim telah diambil, jumlah kasus baru dan kematian terus meningkat sehingga semua lini harus bergerak di negara itu. (LD/ARN)