BONTANG – Menyikapi rendahnya partisipasi pemilih di Kelurahan Belimbing, Bontang Barat, anggota DPRD Bontang, Bonnie, mengajak pasangan calon (paslon) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang untuk melakukan pendekatan yang lebih menyentuh masyarakat, terutama dalam hal edukasi politik dan kemudahan akses menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Menurut Bonnie, lokasi TPS yang terlalu jauh dari permukiman warga menjadi salah satu kendala utama yang mempengaruhi tingkat partisipasi. Warga Perum BTN PKT, misalnya, harus pergi ke Yabis untuk mencoblos, yang dinilai kurang praktis bagi sebagian warga yang memiliki jadwal kerja ketat.
“Lokasi TPS perlu lebih strategis agar tidak menyulitkan warga yang ingin menggunakan hak pilihnya. Hal ini penting, terutama bagi mereka yang mungkin merasa waktu mereka terbatas,” ujar Bonnie, Senin (7/10/2024).
Selain akses, Bonnie menilai bahwa pandangan sebagian warga Bontang Barat, yang mayoritas karyawan, masih menganggap politik kurang relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Oleh karena itu, ia mendorong paslon untuk lebih kreatif dalam menyampaikan visi dan misi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, agar dapat menarik minat pemilih.
“Para paslon bisa berperan penting dalam meningkatkan partisipasi dengan menyampaikan program yang nyata dan dekat dengan kebutuhan warga Belimbing,” katanya.
Bonnie juga menyoroti pentingnya pendekatan khusus bagi pemilih muda dan pemilih pemula di kawasan perumahan. Ia mengusulkan agar KPU Bontang lebih gencar dalam sosialisasi, dengan metode yang sesuai untuk menjangkau Gen Z.
“Mendorong partisipasi bukan hanya tugas KPU, tapi juga paslon. Edukasi yang tepat dan pendekatan yang relevan bisa membuat warga merasa suara mereka penting dalam Pilkada nanti,” jelas Bonnie.
Ia optimis bahwa dengan pendekatan yang lebih fokus pada kemudahan akses dan edukasi yang relevan, partisipasi pemilih di Belimbing akan meningkat pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.