Fenomena Ribuan Masyarakat Ikut Mendoakan Almarhumah Ibu Hj Ainun Bani
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Ribuan masyarakat Sumenep, Jawa Timur memadati sepanjang jalan MH. Thamrin Kampung Arab. Mereka berduyun duyun berlomba-lomba mencari tempat duduk dengan tertib dan teratur sekedar ikut mendoakan mendiang.
Kehadiran ribuan masyarakat ini untuk ikut serta mendoakan Almarhumah Ibu Hj Ainun Bani dengan membacakan tahlil yang dipimpin langsung oleh salah satu pemuka agama setempat.
Fenomena ini merupakan sebuah hal yang langka, sebab Almarhum bukanlah seorang tokoh. Baik tokoh agama, masyarakat apa lagi tokoh politik. Almarhum merupakan orang tua dari seorang pengusaha muda, Ali Zainal Abidin Syabibi.
Hal ini terjadi sejak hari pertama meninggalnya almarhumah Ibu Hj. Ainun Bani pada 22 Desember 2024, warga masyarakat sekitar sudah mulai memadati kediaman almarhumah untuk ikut mendoakannya, sontak saja fenomena ini menjadi viral di media sosial.
Warga sekitar yang namanya tidak mau dicatat dalam pemberitaan ini mengatakan, bahwa almarhumah Hj Ainun Bani semasa hidupnya merupakan seorang wanita yang baik dan ramah kepada setiap orang.
“Almarhumah semasa hidupnya banyak membantu orang, dia tidak mau kebaikan yang dia lakukan diketahui orang lain. Sering kali beliau (Hj. Ainun Bani) ini didatangi orang yang hanya pinjam uang, dan pasti langsung dikasi, kendati terkadang yang dipinjamin gak ingat mau ngembaliin” kata sumber, Senin (30/12/2024).
Sumber kembali mengatakan, pada malam kedua, warga sudah mulai ribuan orang yang datang untuk ikiut tahlilan dan mendokan almarhum. Pihak keluarga almarhumah pun tentunya merasa bangga dan mengeluarkan sedikit sedekah untuk para tamu.
“Yang saya tahu keluarga memang mengeluarkan sedekah untuk almarhumah yang dibagikan kepada para jamaah tahlil. Walau nominalnya kecil tapi jamaah sangat puas dan malah yang datang untuk tahlil malam berikutnya tambah banyak” ungkapnya.
“Jadi saya rasa yang tahlil ini mereka datang tidak semata-mata hanya karena sedekah yang kelurkan keluarga almarhumah. Buktinya saya dengar sebagian ada yang tidak kebagian, tapi masih tetap datang ikut tahlil, malah tambah banyak” tambahnya.
Selain itu tambah sumber, pihak keluarga telah menyiapkan suguhan sejak malam kedua sebanyak 4.000 paket, dah di malam ketiga bertambah menjadi 5.000. Namun ternyata masih belum cukup.
“Bertambah terus, dan malam kelima hingga malam ketujuh tadi malam, info dari keluarga ada 8.000 ribu paket yang disiapkan, dan itu semua habis terbagi. Semoga amal baik almarhumah diterima disisi Allah” ucapnya.
Kesaksian warga yang tahlil
Sebelumnya, Amir Daud (30), warga Desa Parsanga Kecamatan Kota Sumenep yang ikut tahlil mengatakan, dirinya bersama teman teman nya datang untuk tahlil tanpa memikirkan adanya pembagian sedekah atau uang dari keluarga almarhumah.
“Kalau saya benar-benar tidak tahu sebelumnya kalau ada pembagian uang, soalnya saya benar-benar mau ikut tahlil bersama teman-teman. Sebab tahlil adalah sebuah kebaikan untuk mencari amal. Jadi jangan diplintir yang tahlil karena uang” tegasnya.
Dirinya mengaku terharu dengan ribuan orang yang datang untuk bertahlil dan mendoakan almarhumah. Bahkan kata dia, para jamaah tahlil terlihat begitu khusyuk mengikuti rangkaian acara dari awal hingga akhir.
“Bahkan acara 7 hari nya, jamaah tahlil ini baru pulang jam 23.40 Wib atau jam 12 kurang. Ini sangat luar biasa dari antusiasnya. Mungkin semasa hidup almarhumah ini memang banyak amal baiknya” pungkasnya.
