Politik

Hadir di Sumenep, Guru Madin Menilai Gus Ipul Bawa Angin Segar

×

Hadir di Sumenep, Guru Madin Menilai Gus Ipul Bawa Angin Segar

Sebarkan artikel ini
Fotor 152205910526798

SUMENEP, Limadetik.com – Kehadiran Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), di Kabupaten Sumenep dinilai oleh ust.atau guru madrasah diniyah sebagai angin segar untuk masa depan para pengabdi di lembaga pendidikan yang berbasis agama tesebut.

Ust. Abdullah,salah seorang guru madrasah diniyah di Kecamatan Pragaan mengatakan, bahwa kepedulian Gus Ipul terhadap keberlangsungan Madrasah Diniyah bukan baru kali ini, menurutnya program Bosda yang pertama kali hadir ditengah Guru Madin merupakan inisiator Gus Ipul ketika menjabat jadi Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Pakde Karwo sejak masa jabatan pertamanya.

“Saya rasa ini bukan kali pertamanya Gus Ipul membuat program untuk Guru Madin, sebab waktu itu saya tahu sendiri inisiator dan gagasan untuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) pertama kalinya dilakukan beliau saat menjadi Wakil Gubernur Jatim,” ucap Abdullah. Senin, (26/3/2018).

Itu sebab nya menurut Ust.Abdullah Gus Ipul harus didukung penuh oleh masyarakat sumenep terkhusus guru madin yang ada.

“Kami berkomitmen memenangkan beliau (Gus Ipul) pada Pilgug Jawa Timur nanti,” ungkapnya pada media ini.

Sementara itu Gus Ipul saat acara dialog dengan para guru Madin berkomitmen meneruskan program beasiswa untuk para Ustadz atau guru madrasah diniyah di Jawa Timur apabila kelak ia terpilih.

Beasiswa terhadap para pendidik tersebut diharapkan dapat memperkuat kinerja madin utamanya dalam melahirkan lulusan berkualitas.

Komitmen ini disampaikan Gus Ipul pada acara Silaturrahim di Pondok Pesantren Al-Ihsan Jaddung, Sumenep yang mennggunakan tema “Peningkatan Kwalitas dan Kesejahteraan Guru dan Madrasah Diniyah”.

Menurut Wakil Gubernur Jatim dua periode ini ada tiga aspek yang terus ia tingkatkan saat dirinya menjabat wakil gubernur. “Diantaranya adalah dengan memberikan perhatian kepada para pendidiknya,” ujar Keponakan Gus Dur ini.

Ia menjelaskan, pendidik merupakan elemen terpenting dalam lembaga pendidikan. Maju atau tidaknya pendidikan salah satu faktor utamanya ditentukan oleh bimbingan para guru.

“Zaman dulu belum ada infrastruktur yang memadai seperti lampu, namun sudah sukses melahirkan banyak santri berkualitas. Karena jasa siapa? Tentu para gurunya, para kyainya,” ujar keponakan KH Abdurrrahman Wahid (Gusdur) ini.

Untuk itulah, pihaknya merencanakan untuk melanjutkan salah satu program yang telah digagas bersama Pakde Karwo, yakni beasiswa bagi para guru.

Selama ini, pemrov Jatim telah menyekolahkan seribu guru madin tiap tahunnya. Sehingga, selama kurun waktu sepeluh tahun terakhir, sudah ada sekitar sepuluh ribu guru madin yang mendapatkan beasiswa, baik untuk jenjang S1, hingga S2.

Meskipun demikian, diakui olehnya bahwa jumlah tersebut masih minim dibandingkan dengan jumlah guru madin seluruhnya.

Sebab, berdasarkan data yang dimilikinya, Jatim memiliki 260 ribu guru dari 26 ribu lembaga pendidikan. Total dari jumlah sekolah tersebut, ada sekitar 1,7 juta santri madin.

“Inilah salah satu alasan kami untuk terus melanjutkan program ini. Kami akan melakukan intervensi kebijakan di antaranya dengan menambah jumlah penerima beasiswa,” ujarnya.

Tak hanya pengajar, Gus Ipul juga merencanakan akan melanjutkan program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) yang diperuntukkan untuk siswa Madin.

Untuk diketahui, saat ini pemerintah provinsi memang telah memberikan bantuan bosda kepada santri yang belum mendapatkan BOS dari pemerintah pusat.

Selain memberikan perhatian kepada pengajar dan juga santri, Gus Ipul juga akan membantu menyediakan sarana prasarana terhadap madin.

Bahkan, pihaknya juga mendukung beberapa kabupaten dan kota di Jawa Timur yang telah membuat Peraturan Daerah (Perda) untuk Madin.

“Di dalam perda tersebut bahkan siswa diwajibkan untuk mengikuti program madin. Ini sebuah kemajuan yang patut mendapat apresiasi,” pujinya.

“Kedepan, kami berkomitmen untuk terus melanjutkan apa yang saat ini sudah berjalan optimal serta memperkuat dan memperluas peranan madin di Jatim,” pungkasnya. (yd/ld)