JAKARTA, Limadetik.com – Kabar penganiayaan terhadap aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Ratna Sarumpaet belakangan menjadi pembicaraan di tengah masyarakat. Publik dibuat heboh lantaran wajahnya nampak lebam.
Belakangan fakta lain mulai terungkap, Ratna mengakui bahwa hal itu semua adalah kebohongan yang sengaja dibuatnya untuk menutupi lebam setelah usai melakukan sedot lemak oleh dokter bedah.
Sayangnya kebohongan yang dilakukan ratna telah menyeret sejumlah nama termasuk Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Amien Rais akan dimintai keterangan terkait pembohongan yang dilakukan Ratna.
Amien sendiri sudah dijadwalkan menjalani pemeriksaan dengan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 5 Oktober 2018. Namun tidak hadir dalam pemanggilan tersebut, dan penyidik menjadwalkan ulang pada Rabu 10 Oktober 2018.
“Ada hal-hal yang perlu diklarifikasi Pak Amien Rais, oleh sebab itu penyidik memanggil Pak Amien Rais untuk klarifikasi,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto.
Untuk menghadapi pemeriksannya, Amien telah mengumpulkan tim hukum dan advokasi badan pemenangan nasional Prabowo-Sandiaga di Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk mendampinginya dalam pemeriksaan.
Tak hanya itu, Persaudaraan Alumni 212 juga akan mengawal Amien Rais, seperti dikatakan Ketua Umum Persaudaraan 212, Slamet Ma’arif bahwa pihaknya akan mengerahkan massa dalam pemanggilan Amien.
Slamet mengungkapkan, pengerahan massa itu sendiri sebagai wujud solidaritas dan ikut mengawal jalannya kasus Ratna Sarumpaet.
“Semua memang harus taat pada undang-undang, tapi jangan tebang pilih, ke pihak satu longgar banget yang ke pihak satu kayaknya cepet banget penuntasannya,” kata Slamet.
