SAMPANG, Limadetik.com – Vaksinasi dosis 3 (Booster) diperuntukkan bagi seluruh Tenaga Kesehatan (Nakes), Asisten Nakes, dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.
Dalam hal ini Pemerintah menetapkan penggunaan vaksin Moderna sebagai vaksin booster untuk Nakes dan tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap mulai dosis 1 dan 2.
Pasalnya, peningkatan kasus berat dan kritis di Indonesia mengakibatkan angka kematian meningkat, termasuk dokter dan Nakes.
Model booster dianggap sebagai model yang paling baik untuk meningkatkan imun para Nakes. Vaksin booster pun dibutuhkan untuk memperkuat antibodi terhadap varian baru.
Menyikapi hal tersebut diatas, Puskesmas Kamoning Desa Tanggumong, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Jawa timur terus berupaya mencapai target sasaran vaksin booster demi memberikan perlindungan terhadap para Nakes dengan tugas yang begitu berat dan mulia.
Berdasarkan data dashboard capaian vaksinasi Kabupaten Sampang sampai dengan tanggal 12 September 2021 baru mencapai 1056 sasaran dari target total sasaran vaksinasi dosis 3 (Booster) moderna bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) di kabupaten Sampang sejumlah 2.104 sasaran. Artinya, baru bisa mencapai 50% sasaran.
Kepala Puskesmas Kamoning Sampang dr. Intan Ratnasari ketika di konfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, capaian vaksin dosis 3 di wilayah kerjanya mencapai 82 sasaran dari jumlah total pegawai sebanyak 93 yang terdiri dari PNS, Sukwan, Magang, kontrak, Honor daerah plus tenaga freelands yang diberi Surat Keputusan (SK).
Artinya, sudah mencapai angka 88% dan hanya menyisakan 12% yang belum di booster moderna.

Hal tersebut merupakan pilot project tertinggi untuk Nakes yang sudah divaksin lengkap.
“Bisa dilihat, Nakes yang meninggal selama 1,5 tahun ini banyak. Di Sampang sendiri Nakes yang meninggal kasusnya lumayan. Alhamdulillah, Puskesmas kamoning berupaya keras untuk melindungi staf nya dengan memanfaaatkan haknya mendapatkan booster moderna/dosis ke 3” jelasnya pada Rabu (15/92021).
Semua takdir itu, lanjut dr. Intan, dari Allah SWT. Baik rejeki, jodoh dan kematian. Tapi ikhtiarnya harus ada. Dan yang dilakukan pihaknya itu adalah bagian dari ikhtiar tersebut.
Disinggung terkait Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yang di alami Nakes di wilayah kerjanya, dr. Intan mengungkapkan, tidak ada permasalahan yang terlalu signifikan dengan masalah KIPI.
“Gak terlalu bermasalah di Puskesmas saya. Ringan dan sedang saja, gak ada yang berat. Alhamdulillah, semua atas ijin Allah SWT” ujarnya.
Nakes yang belum melakukan vaksin booster di wilayah kerjanya, lanjut dr.Intan, ada 3 orang yang masuk dalam komorbid. Sedangkan yang belum waktunya di vaksin ada 8 orang atau masih dosis sinovac 1 dan 2. Mereka harus menunggu 3 bulan lagi untuk mendapatkan vaksin booster karena hamil tahun kemarin.
Di akhir, dr. Intan berharap agar semua Nakes sadar akan pentingnya perlindungan vaksin, meski resiko KIPI terjadi.
Serta menghimbau agar para Nakes yang belum vaksin untuk menggunakan haknya sebagai Nakes yang diberi perlindungan oleh Pemerintah, diberi perhatian untuk bisa menurunkan angka kecacatan, kesakitan atau kematian, angka morbilitas dan mortalitas Nakes di era pandemi ini.
“Semoga pandemi ini segera berakhir. Semua masyarakat sudah tervaksin secara dosis lengkap dan Nakes juga di vaksin booster untuk lebih mendapat perlindungan dan juga bisa terlindungi yang pada akhirnya bisa melewati pandemi ini bersama-sama. Sehingga kita bisa berkehidupan dan beraktifitas secara normal kembali seperti dulu lagi” pungkasnya.