JAKARTA, Limadetik.com – Koordinator Gerakan Nasional Rakyat Cinta NKRI (GERNAS RCN) Hendrik Yance Udam menyampaikan di Kantornya di jalan Bambu Apus Jakarta Timur, Minggu (27/05/2018) sangat prihatin terhadap suasana kebangsaan yang diwarnai aksi terorisme, kekerasan fisik dan psikologi serta upaya memecah belah berdasarkan politik identitas.
Menurut Koordinator GERNAS RCN ini, tidak akan membiarkan sejarah panjang kebangsaan Indonesia dalam memperjuangkan kerukunan, kebersamaan dan persatuan dicederai oleh sejumlah pihak tertentu untuk menjauhkan dan bahkan mengganti dasar negara Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Hendrik. Dimana Keduanya merupakan ruh dan alat pemersatu bangsa Indonesia. baca juga : Napiter Aman : Pelaku Bom Surabaya Sakit Jiwa, Ini Kata Pengamat Politik UIN Jakarta
“Teror dan kekerasan mencabik-cabik komitmen Indonesia menjamin hak hidup, kesejahteraan warga dan perlindungan hukum semua orang yang berada di dalam kawasannya” ungkap Hendrik Yance Udam.
Ia kembali menegaskan “Teror dan kekerasan mencabut derajat kita sebagai bangsa yang beradab, berbudi luhur, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal yang didasarkan atas nilai agama dan pancasila,” tegasnya.
Untuk itu, Gerakan Nasional Rakyat Cinta NKRI menyatakan komitmen setinggi-tingginya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, sebagai kesatuan Bangsa Indonesia.
Disatu sisi, Sekjen GERNAS RCN D.Manurung juga menegaskan, akan berkomitmen bergandengan tangan dengan segenap komponen bangsa guna menggelorakan kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan melalui upaya kongkret dan inklusif. Diseluruh Wilayah Indonesia, GERNAS RCN juga akan perhatikan agar paham radikal tak tumbuh subur, ujar Manurung.
“Menentang keras segala bentuk radikalisme dan terorisme, termasuk ujaran kebencian,” kata Manurung. Dia juga mengapresiasi Polri yang cepat mengatasi kerusuhan dan mendukung Polri dan semua aparat penegak hukum sepenuhnya mengusut tuntas terorisme di Mako Brimob dan Surabaya pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ujarnya. (M.Exn/LD)