PASURUAN, limadetik.com — Tenggalamnya perahu motor Arim Jaya di perairan Sumenep tepatnya di selat Pulau Sapudi dan Giliyang pada Senin 17 Juni 2019 kemarin sempat menghebohkan warga setempat. Pasalnya berdar kabar jika dalam perahu motor yang membawa penumpang sebanyak 61 tersebut ada salah satu santri Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur yang berasal dari pulau Gua-gua, Raas.
Terkait labar tersebut, pihak Ponpes mengungkapkan jika atas kejadian kapal yang karam di peraitan Sumenep tak ada santri yang menjadi korban, sebagaiman dilansir dari wartabromo, Sabtu (22/6/2019).
Atas kejadian kapal yang dimaksud pihak Pesantren Sidogiri telah memastikan hingga siang ini, tepatnya hari keenam sejak terjadinya laka laut tersebut belum ada laporan yang diterima pihak pesantren, terkait kecelakaan laut itu. Prsantren pun mencoba untuk meyakinkan, bila dalam kecelakaan dimaksud, tidak terdapat satupun penumpang, tercatat merupakan santri Sidogiri.
“Alhamdulilah setelah beberapa hari, tidak ada laporan yang menyatakan santri kami jadi korban kapal tenggelam tersebut,” ujar Humas Pesantren Sidogiri saat dihubungi WartaBromo.
Menurut Humas pesantren Sidogiri memang sebelumnya saat kejadian tersebut telah mendapat kabar kesimpangsiuran yang menyatakan beberapa santri sidogiri menjadi korban tenggelamnya Kapal Arim Jaya di perairan Sumenep.
“Tidak ada santri kami yang jadi penumpang kapal tersebut. Memang saat ada kejadian itu, bersamaan dengan kembalinya para santri ke pondok setelah libur lebaran, dan sempat dikabarkan bahwa ada santri di kapal yang karam di Sumenep, tapi yang pasti bukan santri sidogiri” imbuhnya.
Sejak kejadian laka laut itu, ada sekitar 21 penumpang telah dinyatakan meinggal dunia sisanya 40 orang selamat walau sebagian ada yang harus di rujuk ke RSUD dr. Moh.Anwar Sumenep, setelah mendapat perawatan di Puskesmas Dungkek, Sumenep, Jawa Timur. (*)