Scroll Untuk Membaca Artikel

Kerap Kali Terjadi Banjir, Ini Kata Bupati Sumenep

×

Kerap Kali Terjadi Banjir, Ini Kata Bupati Sumenep

Sebarkan artikel ini
Kerap Kali Terjadi Banjir Ini Kata Bupati Sumenep
Banjir Sumenep beberapa hari yang lalu

SUMENEP, Limadetik.com – Setiap kali turun hujan dengan intensitas tinggi dan waktu yang cukup lama, beberapa titik di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terjadi banjir.

Terakhir, banjir terjadi di pada pekan lalu. Akibat tingginya debit air, Kali Marengan meluap. Genangan air terjadi di jalan menuju Bandara Tronojoyo dan juga Pelabuhan Kalianget.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Menanggapi hal itu, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim enggan menyebut banjir. Menurutnya itu masih kategori genangan air. Fersi Busyro, tidak sampai 2 jam air sudah surut.

“Itu masih genangan. Belum masuk kategori banjir. Hanya saja meski pun cuma genangan perlu penanganan,” katanya, Rabu (7/3/2018).

Banjir atau genangan air kata mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode, membutuhkan anggaran sekitar Rp 55 M. Termasuk pula penanganannya membutuhkan waktu selama tiga tahun.

“Penangannnya membutuhkan waktu tiga tahun. Tapi untuk tahun ini sudah dianggarkan Rp 7 M,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat (PUPR) dan Cipta Karya Sumenep Bambang Iriyanto mengatakan, salah satu penyebab terjadinya genangan air di berbagai titik area perkotaan karena tidak berfungsinya sejumlah drainase dan adanya perubahan tata guna lahan (Land Use).

“Selain itu juga banyak area terbuka yang dapat menyerap air, saat ini berubah menjadi lahan berpaving atau di plester, sehingga pada saat hujan deras tidak ada serap,” katanya.

Persoalan itu kata Bambang, memang perlu penanganan serius dan cepat. Maka dari itu, pihaknya mengaku langsung mengirimkan surat Bupati untuk meminta petunjuk dalam pelaksanaan proyek normalisasi saluran air di Sumenep ini.

Sementara langkah lain yang dilakukan saat ini, Dinas PUPR Cipta Karya telah membuat rekayasa sistem drainase. Itu dilakukan untuk mengurangi daerah pematusan (Cathment area). Anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp7 miliar yang bakal direalisasikan untuk normalisasi di empat titik.

Emapat titik itu diantaranya saluran drainase Jl. Gapura ke Kali Patrian, Pembangunan saluran mulai dari MTs Negeri-Koramil menuju Kali Patrian, Pembangunan Kolam Detensi Perumahan Asabri dan pembangunan Drainase di Jl. Kartini-Jl. Jati Mas Emas menuju Kali patrian. Anggaran yang dibutuhkan untuk normalisasi di 4 titik iti diperkirakan mencapai Rp7 miliar.

“Kami terus berupaya untuk melakukan berbagai trobosan baru secara bertahap setiap tahun,” imbuhnya. (hoki/rud)

× How can I help you?