Opini

Krisis Karakter, Ambiguitas Gerakan Kepemudaan Sumenep

×

Krisis Karakter, Ambiguitas Gerakan Kepemudaan Sumenep

Sebarkan artikel ini
Krisis Karakter, Ambiguitas Gerakan Kepemudaan Sumenep
Rido Lr

Krisis Karakter, Ambiguitas Gerakan Kepemudaan Sumenep

Oleh: Rido Lr
Aktivis Muda Kabupaten Sumenep

______________________________

OPINI – Belakangan ini, organisasi kepemudaan tidak lagi bisa mencerminkan nilai idealismenya. Sangat disayangkan organisasi yang seharusnya mempertahankan kemerdekaan dengan pihak aparatur negara – hari ini sengaja mengikatkan diri dengan ego sektoralnya.

Buktinya banyak organisasi kepemudaan (OKP), komunitas sosial budaya, sampai pada organisasi kemahasiswaan bermunculan dengan iming-iming kemajuan. Sehingga tak jarang kegiatannya hanya formalitas, tidak ada dampak yang besar kecuali pada individu maupun kelompok.

NGerakan itu terjadi dikarenakan banyaknya pemuda belum selesai penerapannya dalam bidang keilmuan. Sehingga muncul sikap pragmatisme, apatis, egosentris, sampai pada perpecahannya. Kematangan pemuda bisa dilakukan oleh organisasi independen tidak terikat kepada pihak siapapun. Akan tetapi, kegagalan itu karena organisasi yang tadinya independen masih terkungkung pada senioritas dan menyebabkan tumpulnya regenerasi berkualitas.

Jika dalam jejak sejarah pemuda tidak pernah gagal dalam membangun bangsanya. Maka hari ini perjuangan pemuda nasional tentang keumatan dan kebangsaan telah dicoreng bagi kelompok tidak memahami esensial perjuangan pemuda.

Kebiasaan tersebut jangan sampai dipertahankan oleh pemuda di Kabupaten Sumenep, karena dampak besarnya nanti menjadi lemahnya kemajuan Daerah dengan tunduk patuhnya pada kekuasaan hingga menjadi mindset lumrah dalam setiap gerakan pemuda Daerah.

Harapannya semoga masih terdapat kesadaran untuk tetap dalam koridor idealismenya, dan tidak apatis pada kondisi pemuda Kabupaten Sumenep demi mempertahankan mimpi daerah menuju lebih baik.