Sosbud

Lintas Agama Bahas Kebencanaan dan Berdo’a Bersama untuk Mbah Moen

×

Lintas Agama Bahas Kebencanaan dan Berdo’a Bersama untuk Mbah Moen

Sebarkan artikel ini
1565704034144

JAKARTA, limadetik.com — Momen idul qurban adalah berbagi kepada sesama ummat, karena qurban adalah mendekatkan diri kepada Allah Sang Maha Pencipta, mendekatkan diri dengan cara merawat ummat dan makhluk Nya.

Idul qurban di Indonesia identik dengan budaya nyate lalu dimakan bersama baik keluarga maupun bersama warga. Hal ini yang dilakukan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) DKI Jakarta melaksanakan kegiatan Pertemuan dan Nyate Bareng Lintas Umat Beragama (Penyabar itu Utama), acara dikemas dengan santai namun tidak mengurangi esensi dan nilai silarurrahmi.

1565704054079
Indahnya kebersamaan saat para pemuka dan pemeluk Agama lainnya duduk bersama untuk kemaslahatan

Pada kegiatan tersebut juga dipanjatkan doa oleh para pemuka agama untuk guru bangsa KH. Maimoen Zubair atau Mbah Mun. Para pemuka agama merasa sangat kehilangan sosok mbah mun yang menjadi perekat antar golongan dan lintas agama.

KH. Mastur Anwar dari PWNU DKI Jakarta mengapresiasi ide kreatif LPBI NU DKI Jakarta yang membuat gebrakan kegiatan yang tidak formal namun sangat penuh makna. “LPBI NU telah menjadi pelopor khitoh NU di DKI Jakarta, karena kumpulnya tokoh agama sudah dimulai sejak dahulu, namun saat ini hampir jarang dilakukan, sehingga dengan kegiayan ini dapat mengikis ketegangan antar umat” kata KH.Mastur Anwar, Selasa (13/8/2019).

Sementara itu, M. Wahib Emha sang inisiator menyatakan bahwa kegiatan pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kebersamaan yang dibangun lintas agama selama ini. “Hanya selama ini sebatas isu kebencanaan, dengan pertemuan ini akan dilanjutkan dengan aksi kebersamaan yang bermanfaat untuk masyarakat” tuturnya Ketua LPBI NU DKI Jakarta ini.

Selain dihadiri oleh pengurus LPBI NU DKI Jakarta, Santri Siaga Bencana (SSB),turut hadir dalam pertemuan tersebut Pdt. Victor Rembeth dan Pdt. Risma dari Kristen, Prasetyo, Pipit Prahoro dari Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ), Rudi dan Efendi dari Komunitas Buddha. (LPBINU/Red)