Nasional

Militansi Pemilih Cakades Pasongsongan

×

Militansi Pemilih Cakades Pasongsongan

Sebarkan artikel ini
IMG 20191111 WA0001

SUMENEP, limadetik.com — Pesta demokrasi Pilkades serentak 7 Nopember 2019 sudah selesai dilaksanakan di Kabupaten Sumenep. Ragam cerita pun telah mengiringi perjalanan pesta demokrasi itu sendiri.

Salah satunya adalah pemilih militansi. Pemilih bukan karena iming-iming uang atau lainnya. Ia teguh pada prinsipnya. Tak goyah terhadap terpaan badai rayuan.

Di tengah realita maraknya money politic yang berkembang akhir-akhir ini, ternyata tidak selamanya berlaku. Ternyata masih ada pemilih yang benar-benar cerdas menggunakan akal pikirannya.

“Bagi kami uang bukan segala-galanya dalam memilih Cakades. Kami sekeluarga dan teman-teman pada pulang kampung. Kami bekerja di Bali mencari uang. Tapi kami pulang untuk memilih pemimpin desa kami, bukan memilih uang,” ujar Ivan Zharabhen, lajang berasal dari Dusun Sempong Barat Desa Pasongsongan.

Ini satu bukti, kalau masih ada kaum muda yang ikut peduli menyalurkan hak suaranya. Militansi seperti Ivan patut menjadi teladan bagi kaum muda yang lain. Ia tetap optimis kalau pemimpin yang punya visi misi sesuai dengan nuraninya, maka ia tidak ragu untuk memilihnya.

Ketika limadetik.com menanyakan siapa yang menjadi pilihannya dalam Pilkades Pasongsongan kemarin. “Saya memilih nomer 4, yaitu Cakades Ahmad Saleh Harianto. Saya yakin kalau Desa Pasongsongan dipimpin beliau akan menjadi desa yang maju. Beliau sangat memperhatikan soal kesejahteraan warganya,” tukasnya tanpa basa-basi, Minggu (10/11/2019).

Lebih jauh ia mengatakan kalau dirinya tidak punya ikatan famili dengan Cakades terpilih, Ahmad Saleh Harianto. Ivan dan teman-temannya pulang atas inisiatif sendiri. Bukan bujukan keluarganya, apalagi orang lain.

“Saya dan teman-teman bekerja di toko berbeda. Bayarannya lumayan ketimbang bekerja toko di sini (Sumenep, red.). Kalau diukur dengan uang, saya tentu tidak akan pulang kampung. Sampeyan kan tahu kalau ongkos pulang-pergi dari Pasongsongan ke Bali berkisar Rp 550.000,-” terang pemuda tamatan Madrasah Aliyah tanpa ada sungkan di garis wajahnya.

Yang pasti Ivan dan teman-temannya sudah rugi uang dan rugi waktu. Baginya terbayar sudah karena pilihan Ivan dan teman-temannya, Ahmad Saleh Harianto lolos sebagai Kepala Desa Pasongsongan yang baru. (Yant Kaiy/yd)