Mimbar Kemanusiaan dan Doa Bersama untuk Negeri di Depan DPRD Sumenep
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Di bawah temaram cahaya malam, ratusan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) Cabang Sumenep menggelar aksi damai bertajuk “Mimbar Kemanusiaan dan Doa Bersama untuk Negeri” di depan Gedung DPRD Kabupaten Sumenep.
Aksi ini dilaksanakan sebagai bentuk keprihatinan dan doa bersama bagi negeri, khususnya untuk mengenang 9 korban yang meninggal dunia dalam beberapa minggu terakhir akibat aksi anarkisme dan provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Suasana Aksi
Peserta hadir dengan berpakaian gelap, membawa poster berisi pesan moral dan seruan perdamaian. Lingkaran bunga putih diletakkan di tengah kerumunan sebagai simbol penghormatan dan solidaritas.
Lantunan doa bersama dilakukan secara teratur dan penuh khidmat, dipimpin oleh perwakilan GMPK Cabang Sumenep, untuk mengenang para korban sekaligus memohon agar bangsa ini senantiasa dijauhkan dari perpecahan dan kekerasan.
Pernyataan Ketua Umum GMPK Sumenep
Ketua Umum GMPK Cabang Sumenep, Rahmat Zevian Febrianda, S.T., dalam orasinya menyampaikan, agar semua pihak bersama sama menjaga negeri ini untuk tetap damai.
“Malam ini kita hadir untuk menyatukan suara hati. Kami bukan hanya ingin mengenang dan mendoakan mereka yang telah mendahului kita, tetapi juga meneguhkan komitmen untuk menjaga negeri ini tetap damai, adil, dan bermartabat. Dari Sumenep, kami ingin menunjukkan bahwa perjuangan bisa ditempuh dengan cara yang teduh, penuh cinta, dan tanpa kekerasan.” katanya, Kamis (4/9/2025) malam.
Rahmat Zevian juga menegaskan kecintaannya pada tanah kelahiran dengan kalimat penuh makna, demi keberlangsungan hidup anak cucu. “Kita lahir di Sumenep dan akan mati di Sumenep. Maka dari itu, mari kita jaga kota yang sangat indah dan nyaman ini demi keberlangsungan kehidupan sampai anak cucu kita nanti.” terangnya.
Makna Simbolis
Menurut Ketua Umum GMPK Sumenep, aksi ini adalah bentuk kepedulian generasi muda terhadap kondisi bangsa dan daerah. Bunga putih yang dibagikan bukan hanya tanda duka, tetapi juga lambang keikhlasan, harapan, dan tekad bersama untuk menolak segala bentuk provokasi yang merusak persatuan.
Respons Publik
Meski berlangsung pada malam hari, aksi damai ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Banyak warga menilai bahwa kegiatan tersebut menjadi teladan bagi generasi muda dalam menyampaikan aspirasi secara elegan, tertib, dan penuh rasa hormat.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan penuh kehangatan melalui pemberian simbolis dari GMPK kepada para aparat keamana—mulai dari polisi, TNI, hingga Satpol PP—sebagai wujud penghormatan atas dedikasi mereka menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.
Momen semakin istimewa karena Ketua DPRD Kabupaten Sumenep turut hadir langsung, memberikan dukungan moral dan apresiasi kepada para pemuda yang memilih jalan damai dalam menyuarakan aspirasinya.
Setelah itu, para peserta aksi membagikan bunga putih dan pesan perdamaian kepada masyarakat yang melintas di depan Gedung DPRD Sumenep. Suasana malam berubah haru sekaligus hangat—menjadi pengingat bahwa suara hati bisa tersampaikan dengan damai, dan kepedulian dapat dirasakan oleh siapa pun tanpa sekat.
“Mimbar Kemanusiaan dan Doa Bersama untuk Negeri” akhirnya menutup malam dengan penuh kesan, meninggalkan jejak persaudaraan dan komitmen generasi muda untuk menjaga Sumenep sebagai kota yang damai, teduh, dan selalu menjadi teladan bagi Indonesia












