Politik

Musda PAN Pamekasan Deadlock, Formatur Rekomendasi DPP Ditolak Peserta

×

Musda PAN Pamekasan Deadlock, Formatur Rekomendasi DPP Ditolak Peserta

Sebarkan artikel ini
Suasana Musda PAN Pamekasan di Hotel PKPRI, Sabtu (29/11/2025), mendadak memanas. Kehadiran formatur dari luar struktur internal memicu penolakan keras peserta hingga forum terpaksa berakhir tanpa keputusan atau deadlock. Kondisi tersebut terjadi setelah peserta Musda menolak kehadiran satu nama formatur yang direkomendasikan DPP PAN tanpa melalui mekanisme internal. Sekretaris DPD PAN Pamekasan, Heru Budi Prayitno, menjelaskan bahwa seluruh tahapan awal Musda telah dijalankan sesuai ketentuan. Sebelum pelaksanaan Musda, peserta terlebih dahulu diminta membentuk tim formatur melalui mekanisme pemilihan. “Sebelum Musda dimulai, kami diminta memilih tim formatur. Dari proses itu, terpilih 13 orang formatur. Nama-nama tersebut kemudian dikirimkan ke DPP dan ditembuskan ke DPW,” jelas Heru, Senin (1/12/2025). Namun, menjelang malam pelaksanaan Musda, beredar informasi bahwa DPP PAN merekomendasikan satu nama tambahan sebagai formatur, yakni Farid, yang disebut berasal dari luar struktur internal PAN Pamekasan. “Kami terkejut karena yang bersangkutan tidak kami kenal rekam jejaknya di struktur PAN Pamekasan, meskipun istrinya adalah kader PAN dari salah satu sayap partai. Padahal, daftar formatur sudah difinalkan dan dikirim ke DPP,” ujarnya. Heru menilai masuknya nama tersebut tidak sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati di tingkat daerah. Penolakan pun muncul dari peserta Musda yang hadir, sekitar 142 orang. “Peserta meminta kepada panitia agar Musda dihentikan demi menghindari potensi konflik. Karena itu, forum kami nyatakan deadlock,” katanya. Ia menambahkan bahwa seluruh peserta dan formatur menandatangani pernyataan penolakan terhadap formatur dari luar, yang kemudian disampaikan kepada DPP PAN sebagai laporan dan rekomendasi resmi. Sementara itu, Ketua DPD PAN Pamekasan, Abdul Haq, menyebut peristiwa serupa bukan pertama kali terjadi di internal partainya. “Kejadian seperti ini pernah terjadi pada Musda sebelumnya. Saat itu juga ada rekomendasi formatur dari luar daerah, yakni dari Sampang. Sekarang hal yang sama terulang,” ujarnya. Abdul Haq menegaskan pihaknya tetap berpegang pada 13 nama formatur yang telah ditetapkan melalui mekanisme internal di tingkat daerah. “Kami menolak adanya formatur dari luar struktur internal DPD PAN Pamekasan,” tegasnya. Di sisi lain, Farid menyatakan kepada sejumlah media bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Ketua Formatur DPD PAN Pamekasan bersama Mulyono sebagai anggota formatur. Menurutnya, penetapan itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, dalam rangkaian Musda Serentak PAN. Farid menyebut Musda VI PAN Pamekasan sebagai momentum untuk memperkuat konsolidasi partai di daerah. Ia mengaku akan segera melakukan langkah-langkah lanjutan pasca-Musda. “Dalam waktu dekat kami akan sowan dan bersilaturahmi dengan senior serta tokoh PAN di Pamekasan,” katanya. Musda PAN Pamekasan Deadlock, Formatur Rekomendasi DPP Ditolak Peserta
Suasana Musda PAN Pamekasan saat forum memanas merespon adanya Formatur dari luar internal

Musda PAN Pamekasan Deadlock, Formatur Rekomendasi DPP Ditolak Peserta

LIMADETIK.COM, PAMEKASAN – Suasana Musda PAN Pamekasan di Hotel PKPRI, Sabtu (29/11/2025), mendadak memanas. Kehadiran formatur dari luar struktur internal memicu penolakan keras peserta hingga forum terpaksa berakhir tanpa keputusan atau deadlock. Kondisi tersebut terjadi setelah peserta Musda menolak kehadiran satu nama formatur yang direkomendasikan DPP PAN tanpa melalui mekanisme internal.

Sekretaris DPD PAN Pamekasan, Heru Budi Prayitno, menjelaskan bahwa seluruh tahapan awal Musda telah dijalankan sesuai ketentuan. Sebelum pelaksanaan Musda, peserta terlebih dahulu diminta membentuk tim formatur melalui mekanisme pemilihan.

“Sebelum Musda dimulai, kami diminta memilih tim formatur. Dari proses itu, terpilih 13 orang formatur. Nama-nama tersebut kemudian dikirimkan ke DPP dan ditembuskan ke DPW,” jelas Heru, Senin (1/12/2025).

Namun, menjelang malam pelaksanaan Musda, beredar informasi bahwa DPP PAN merekomendasikan satu nama tambahan sebagai formatur, yakni Farid, yang disebut berasal dari luar struktur internal PAN Pamekasan.

“Kami terkejut karena yang bersangkutan tidak kami kenal rekam jejaknya di struktur PAN Pamekasan, meskipun istrinya adalah kader PAN dari salah satu sayap partai. Padahal, daftar formatur sudah difinalkan dan dikirim ke DPP,” ujarnya.

Heru menilai masuknya nama tersebut tidak sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati di tingkat daerah. Penolakan pun muncul dari peserta Musda yang hadir, sekitar 142 orang.

“Peserta meminta kepada panitia agar Musda dihentikan demi menghindari potensi konflik. Karena itu, forum kami nyatakan deadlock,” katanya.

Ia menambahkan bahwa seluruh peserta dan formatur menandatangani pernyataan penolakan terhadap formatur dari luar, yang kemudian disampaikan kepada DPP PAN sebagai laporan dan rekomendasi resmi.

Sementara itu, Ketua DPD PAN Pamekasan, Abdul Haq, menyebut peristiwa serupa bukan pertama kali terjadi di internal partainya.

“Kejadian seperti ini pernah terjadi pada Musda sebelumnya. Saat itu juga ada rekomendasi formatur dari luar daerah, yakni dari Sampang. Sekarang hal yang sama terulang,” ujarnya.

Abdul Haq menegaskan pihaknya tetap berpegang pada 13 nama formatur yang telah ditetapkan melalui mekanisme internal di tingkat daerah.

“Kami menolak adanya formatur dari luar struktur internal DPD PAN Pamekasan,” tegasnya.

Di sisi lain, Farid menyatakan kepada sejumlah media bahwa dirinya telah ditetapkan sebagai Ketua Formatur DPD PAN Pamekasan bersama Mulyono sebagai anggota formatur. Menurutnya, penetapan itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, dalam rangkaian Musda Serentak PAN.

Farid menyebut Musda VI PAN Pamekasan sebagai momentum untuk memperkuat konsolidasi partai di daerah. Ia mengaku akan segera melakukan langkah-langkah lanjutan pasca-Musda.

“Dalam waktu dekat kami akan sowan dan bersilaturahmi dengan senior serta tokoh PAN di Pamekasan,” katanya.

Ia menargetkan penyusunan struktur kepengurusan DPD PAN Pamekasan rampung dalam dua pekan, sebelum dilanjutkan dengan pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) di 13 kecamatan.