Scroll Untuk Membaca Artikel
Kesehatan

Musim Penghujan, Masyarakat Dihimbau Perlu Waspada DBD

×

Musim Penghujan, Masyarakat Dihimbau Perlu Waspada DBD

Sebarkan artikel ini
Musim Penghujan, Masyarakat Dihimbau Perlu Waspada DBD
FOTO: Fooging di salah satu lembaga pendidikan di Sumenep

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Intensitas hujan sejak awal bulan November 2022 hingga Desember cukup tinggi, masyarakatpun dihimbau perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah atau DBD yang sewaktu-waktu menyerang kesehatan.

Kepala Puskesmas Pandian Kota Sumenep, H.Achmad Syamsuri, M.Kes mengatakan, untuk penyebaran penyakit DPB wilayah kerjanya sejauh ini masih nihil atau terhitung tidak ada, kendati terdapat satu kasus di sebuah lembaga pendidikan, namun sudah teratasi.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

“Alhamdulillah, kemarin memang sempat ada salah satu siswa di sebuah sekolah, tapi sudah tertangani dengan baik atau sembuh” katanya, Selasa (20/12/2022).

Menurutnya, disaat musim penghujan, masyarakat diharapkan tetap bisa menjaga lingkungannya agar senantiasa bersih, disamping pihaknya terus melakukan penyuluhan kesehatan lingkungan.

“Kalau lingkungan kita bersih, tentu kesehatan akan tetap terjaga, dan yang pasti DBD tidak akan pernah ada (di lingkungan, red) yang kebersihannya terjaga” ucapnya.

Musim Penghujan, Masyarakat Dihimbau Perlu Waspada DBD

H. Mamat, begitu orang menyapanya juga meminta kepada masyarakat Sumenep, khususnya wilayah Kota, agar rajin melakukan kegiatan 3M Plus, yakni, Menguras, Mengubur, Mendaur Ulang plus memakai obat nyamuk.

“Jadi, kalau masyarakat kita rajin dan rutin menguras jeding (tempat air), mengubur sampah-sampah yang mudah menjadi tempat nyamuk beraarang, mendaur ulang, seperti botol-botol minum yang sudah tidak dibutuhkan, termasuk juga memakai obat nyamuk, maka penyakit DBD ini tidak akan datang, atau menghinggapi kita” ungkapnya.

Disamping itu lanjut Kapus Pandian, pihaknya terus melakukan Penyuluhan Kesehatan Lingkungan (PKL), kemudian Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Lalu kegiatan 3M plus, agar masyarakat tetap waspada jika sewaktu-waktu penyakit DBD bisa menyerang.

“Kami juga terus mengaktifkan kader Juru Memantau Jentik atau biasa disebur Jumantik, termasuk juga pemberian abate terhadap masyarakat” terangnya.

Dikatakan H. Mamat, untuk penyemprotan fooging, baru akan dilakukan setelah ada temuan petugas, dimana ada tempat menjadi salah satu jentik nyamuk, atau telur nyamuk. “Fooging baru kemarin hari Senin 19 Desember 2022, tepat di Jam 15.30 WIB kita lakukan disalah satu sekolah. Tapi untuk yang terkena DPB aman atau boleh dibilang belum ada” tukasnya.

× How can I help you?