SAMPANG, limadetik.com — Rendahnya Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angkat Partisipasi Kasar (APK) yang terjadi di Kabupaten Sampang membuat salah satu politisi Partai Demokrat angkat bicara.
Pasalnya Angka Partisipasi Murni (APM) pada SMA Sederajat di Kabupaten Sampang tahun 2018/19 menunjukan angka sebesar 42,92 persen dan Angka Partisipasi Kasar (APK) pada SMA tahun 2018/19 sebesar 59,11 persen.
Mohammad Saifuddin Politisi Partai Demokrat menyinggung bahwa bagaimana partisipasi pendidikan di SMA di wilayah Sampang mau naik apabila lembaga yang menjadi kepanjangan tangan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yaitu Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sampang tidak memiliki data akan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) pada SMA di Kabupaten Sampang.
Baca juga: Miris.!! Partisipasi Pendidikan SMA Sederajat di Sampang Masih Rendah
“Pertama, bagaimana APM dan APK mau naik wong lembaga kepanjangan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim saja tidak megang data dan bahkan mereka tidak faham” tuturnya yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPC Demokrat Sampang.
Lanjut Saifuddin menerangkan kedepan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sampang harus pro aktif untuk mencari data dan juga harus mampu melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait lainya.” Kalau tidak lembaga ini akan bekerja tanpa data, bagaimana akan bisa memetakan sebuah masalah kalau tidak dengan data dan fakta, membuat terobosan yg progresif bukan dari asumsi tapi harus dengan data dan fakta.”katanya.
Kedua, menurut Saifuddin lembaga- lembaga terkait harus memperbanyak kajian. “Adakan FGD undang semua elemen yang berkompeten dalam bidangnya termasuk para orang tua yang berada di pedesaan tanya langsung kendala di bawah seperti apa, lalu berikan solusi kepada mereka” terang Saifuddin
Terakhir politisi muda Partai Demokrat tersebut menerangkan bahwa pentingnya melakukan sosialisasi tidak hanya lewat jalur formal saja tetapi juga lewat jalur non formal.
“Rangkul organisasi- organisasi di desa termasuk mahasiswa yang sukses di luar Sampang untuk memberikan seperti motivasi pengalaman atas pentingnya mengenyam pendidikan hingga tuntas dan tidak setengah-setengah” pungkasnya. (zmn/yd)