Pihak Sekolah Kecewa,Pemberian Vaksin Difteri Mengakibatkan Santriwati Sakit

×

Pihak Sekolah Kecewa,Pemberian Vaksin Difteri Mengakibatkan Santriwati Sakit

Sebarkan artikel ini
IMG 20180211 WA0143

PAMEKASAN, Limadetik.com – Pihak sekolah  Al-Falah Pondok pesantren Sumber Garam Desa Kadur merasa kecewa setelah puluhan Santriwati dilakukan imunisasi difteri, dilarikan ke Puskesmas setempat, Puskesmas Larangan dan Puskesmas Talang Siring, bahkan ke RSUD Dr. Slamet Martodhirjo Pamekasan karena mengalami muntah, mual, pusing dan kejang-kejang, pada Minggu (11/02/2018) pagi.

“kami kecewa dengan petugas imunisasi, Sebab pelaksanaan imunisasi tidak sesuai dengan bunyi surat edaran yang disampaikan ke sekolah,” ucapnya Jasuli selaku Kepala Sekolah SMA Al-Falah Sumber Gayam.

Dirinya mengatakan, pihak puskesmas seharusnya terlebih dahulu koordinasi dengan pihak lembaga, sebab berdasarkan surat edaran yang diterima sekolah, jadwal imunisasi itu masih Senin. Tetapi petugas datang tiba-tiba pada Sabtu siang.

“Kemarin saya dapat surat edaran dari puskesmas Kecamatan Kadur, jadwal untuk program ini adalah hari Senin. Ternyata kemarin itu dadakan, dan dilaksanakan kemarin hari Sabtu. pihak sekolah tidak ada persiapan untuk memberitahukan kepada anak-anak,” kata Jasuli, menjelaskan.

Menurutnya, saat dilakukan imunisasi, santriwati  banyak yang belum makan, sebab kebiasaan mereka (siswi) makan setelah jam istirahat. Pagi harinya kata Jasuli mereka sibuk mengikuti kajian kitab di pesantren.

“Coba tetap hari senin jam pelaksanaan setelah makan siang jadi insyaallah aman,” tuturnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pamekasan, Ismail Bey menganggap kejadian tersebut merupakan kasuistik insiden saja. “Kasus ini  hanya terjadi di Pesantren al-Falah dan tidak terjadi di tempat lain,” kilahnya.

Dirinya belum bisa memastikan jumlah siswa yang terpaksa dilarikan ke puskesmas. Sebab, sejak tadi malam sejumlah Santriwati telah masuk ke Puskesmas Kadur dan ada yang dilarikan ke Puskesmas Larangan.

“Petugas kami sudah berupaya maksimal dari sekian kasus yang terjadi, hanya satu titik saja kok yang bermasalah. Jadi saya pikir itu kasuistis, jangan digeneralisir untuk disebut kegagalan,” beber Ismail Bey.(arf/yd)