Scroll Untuk Membaca Artikel
Advertorial

Produk Wirausaha Muda Sumenep Diminati Masyarakat Luas

×

Produk Wirausaha Muda Sumenep Diminati Masyarakat Luas

Sebarkan artikel ini
IMG 20181205 WA0001

SUMENEP, limadetik.com – Wirausaha Muda Sumenep (WMS), Jawa Timur telah melatih sejumlah anak muda melalui pelatihan di Pusat Inkubator Wirauasaha (PIWS) STKIP setempat.

Mereka kini mampu menunjukkan keahliannya dalam memproduksi sejumlah barang di rumah produksi Wirausaha Muda Sumenep (WMS). Para peserta wirauasaha muda yang awalnya belum memiliki keahlian, saat ini sudah punya pekerjaan dan skill yang mumpuni. Bahkan, produknya saat ini sudah banyak diminati pasar, karena secara kualitas, cukup mampu bersaing dengan prodk lainnya.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Salah satu hasil produk mereka adalah songkok nasional dengan yang bagus. Buktinya, pemesan yang awalnya ragu, saat ini sudah mampu dijawab dengan kualitas songkok dari produk para peserta wirausaha muda di rumah produksi WMS tersebut.

“Pemesan banyak. Awalnya kami tidak khawatir produk ada yang membeli. Tetapi ternyata banyak yang pesan,” kata  salah seroang peserta wirausahawan muda yang bergelut di bidang konfeksi songkok Nasional, Moh Hawail, Rabu (17/10/2018).

Pihaknya optimisme para peserta wirauahawan muda sangat tinggi, seiring produk yang dihasilkan sangat mumpuni dari sisi kualitas. Sehingga peluang meniti karir menjadi wirauasahwan muda sangat terbuka lebar.

Sementara itu, Direktur WMS Hairul Anwar mengatakan, bahwa songkok nasional dan kaos produk wirausahawan muda sudah setiap hari ada pemesannya.

“Pemesan sudah secara kontinyu, sehingga produksi songkok dan kaos juga terus-menerus tidak pernah berhenti setiap harinya,” katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep, mrngungkapkan, pemesan songkok dan kaos saat ini sudah snagat membludak. Padahal, kata Anwar, pemesan kaos masih person dan organisasi, belum pedagang untuk kembali dipasarkan.

“Ini nasih belum dipasarkan ke pedagang-pedagang, masih sebatas pemesan yang mau dipakai sendiri dan kebutuhan organisasi. Tapi sejauh ini pemesan sudah banyak,” terang Hairul.

Bahkan, para pemesan kaos dan songkok di rumah produksi WMS harus mengantri. Hal itu dikarenakan banyak pemesan dan terbatasnya produksi yang dihasilkan.

Diketahui, peserta wirausahawan muda di bidang konfeksi songkok nasional mampu menghasilkan 25 potong songkok setiap harinya. Sementara di bidang konfeksi kaos, setiap hari memproduksi 50 potong. (hoki/rud)

× How can I help you?