SAMPANG, limadetik.com — Ribuan massa Forum Petani Garam Madura (FPGM), berangkat menuju kantor Gubernur Provinsi Jawa Timur, di Surabaya. Ribuan massa tersebut berkumpul di depan Kantor DPRD Kabupaten Sampang dan berangkat menuju Kantor Gubernur, Rabu (4/9/2019).
Ribuan massa berangkat menggunakan Truk dan sejumlah mobil mini bus, juga dilengkapi poster isi tuntutan dan dua kendaraan truk berisi garam yang akan dibawa ke Kantor Gubernur Jatim.
Yanto ketua FPGM disela-sela pemberangkatan aksi petani garam, ia menjelaskan ada tiga tuntutan yang akan kami sampaikan pada pemerintah pusat melalui Gubernur Jatim, diantaranya tidak terserapnya garam rakyat secara maksimal oleh perusahaan BUMN di Madura meski sudah ada Memorandum of Understanding (MoU) dari pemerintah pusat, akibatnya produksi garam rakyat sangat melimpah dan tidak terserap sehingga berakibat pada ruginya biaya produksi.
“Kedua tuntutan kami, kebijakan pemerintah impor garam mestinya hanya untuk kebutuhan industri, namun kami curiga garam impot tersebut juga diserap perusahaan BUMN, sehingga setiap kami mempertanyakan penyerapan garam rakyat perusahaan mengatakan masih banyak stok. Kemudian yang ketiga terkait pernyataan Presiden mengatakan garam Madura kualitasnya jelek, hal tersebut sangat melukai para perani garam di Madura dan harus dicabut pernyataan tersebut.” tegas Yanto.
Lanjut Yanto, aksi kami dengan 2000 petani garam dari 4 Kabupaten di Madura menuju Kantor Gubernur ini sebagai ekspresi kekecewaan petani garam Madura, bahkan dalam aksi ini para pendemo membawa garam Madura 10 ton yang akan ditunjukkan pada Gubernur, bahkan untuk membuktikan bahwa garam Madura kualitasnya terbaik. “Kami mengajak Bapak Presiden untuk menyaksikan langsung panen garam bersama petani garam di Madura” tukasnya.
Hingga berita ini disusun ribuan massa aksi dari FPGM berangkat menuju Surabaya dengan pengawalan aparat kepolisian. (NOR/YT)
