Nasional

Selain Temuan 10 Ribu Orang Meninggal Dunia Masuk di DTKS, Dinsos P3A Verfal Ulang Data Warga Miskin

×

Selain Temuan 10 Ribu Orang Meninggal Dunia Masuk di DTKS, Dinsos P3A Verfal Ulang Data Warga Miskin

Sebarkan artikel ini
Dinsos P3A Sumenep, Beri Pendampingan dan Siapkan Terapi Healing bagi Korban Pencabulan
FOTO: Kepala Dinsos P3A Sumenep, Drs. Achmad Dzulkarnain

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus melakukan perbaikan data berkaitan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosisal atau DTKS yang belakangan diketemukan 10 ribu orang yang sudah meninggal dunia masuk dalam DTKS.

Selain temuan 10 ribu orang yang sudah meninggal masuk dalam DTKS, Dinas Sosial Pemberdayaan Prempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) masih terus melakukan verifikasi faktual (verfal) berkaitan dengan data warga yang benar benar miskin dan data yang dobel.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Sosisal P3A, Drs. Achmad DZulkarnain, ia mengatakan, Disnsos P3A Sumenep masih terus melakukan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk warga yang benar benar layak serta pantas menerima bantuan.

“Kami terus melakukan verfal ulang sejak juni 2022 hingga akhir juli 2022 ini, berkaitan dengan adanya temuan 10 ribu warga yang sudah meninggal dunia masuk DTKS. Dan swmuanya langsung kita lakukan penghapusan” katanya, Selasa (26/7/2022) saat ditemui di ruang kerjanya.

Selain itu kata Kadinsos P3A Sumenep, pihaknya akan terus melakukan penghapusan data warga yang ganda serta data warga yang tidak layak untuk menerima.

“Belum lagi data orang yang mampu tapi ternyata masuk dala DTKS warga yang tidak mampu, begitu juga data warga yang namanya ternyata dua atau ganda. ini semua nanti kita pastikan dihapus, sehingga semua data penerima benar-benar orang yang tidak mampu atau miskin” ungkapnya.

Lebih lanjut mantan Sekretaris DPMPTS Sumenep itu mengatakan, berkaitan dengan pemutakhiran DTKS, dirinya telah dengan sengaja meminta bantuan kepada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk melakukan verfal di bawah ataupun di lapangan.

“Ini memang sudah menjadi program bapak Bupati yang kami jalannkan, agar bagaimana bantuan dari pusat maupun daerah ini benar-benar tepat sasaran, tersalurkan kepada penerima, sehingga tidak ada lagi DTKS yang bukan haknya justru terdaftar didalam penerima bantuan. Intinya kita mengingakan data yang benar valid dari bawah ke atas” terangnya.

Dikatan Kadinsos P3A, pihaknya akan memaksimalkan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosisal (DTKS), salah satunya dengan cara melakukan titik koordinat rumah warga penerima, termasuk pula yang bersangkiutan.

“Saat ini kita sudah melakukan pemutakhiran dengan sistem titik koordinat, jadi akan ketemu nanti apakah benar warga yang berhak menerima dana masuk di DTKS atau tidak. Dan jika tidak layak menerima, kita langsung hapus” tuaksnya.