Setelah Pasar Kolpajung, Mas Tamam Kembali Berjuang Ajukan Pembangunan Pasar Waru Pamekasan
LIMADETIK.COM, PAMEKASAN – Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam kembali memperjuangkan pembangunan pasar kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI untuk menunjang perekonomian rakyatnya di wilayah itu.
Hal itu dilakukan oleh orang nomor satu di bumi Gerbang Salam bukan tanpa alasan, sebab, di sisa jabatannya yang hanya tinggal hitungan bulan ini, bupati ingin pasar tradisional di Pamekasan memenuhi standard nasional.
Kali ini, mas Tamam sapaan akrab bupati muda itu berencana mengajukan pembangunan pasar tradisional Waru yang ada di Kecamatan Waru. Hal tersebut dilakukan setelah sukses membangun pasar Kolpajung menjadi pasar berstandard nasional Indonesia (SNI) dengan konsep green building.
“Sebagai pasar induk, pasar Kolpajung perlu kita dukung untuk lancar dan sukses dalam pembangunan. Kita juga sedang berjuang untuk pasar Waru dan pasar lainya,” kata bupati, Senin (19/6/2023).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memohon doa kepada seluruh lapisan masyarakat agar pembangunan pasar Kolpajung berjalan sesuai target yang direncanakan, termasuk pula sukses dalam pengajuan pembangunan pasar Waru.
“Mohon doa dan dukungannya enggi untuk sukses pembangunan pasar,” tambahnya.
Perjuangan bupati Mas Taman dalam upaya membangun pasar Kolpajung patut diacungi jempol, pembangunan pasar induk terbesar di Kabupaten Pamekasan tersebut beberapa kali tertunda akibat pandemi covid-19. Namun, bupati terus berjuang agar pasar tetap dibangun hingga akhirnya pada tahun 2023 mendapat dana dari Kementerian PUPR sekitar Rp 81 miliar.
“Pasar Kolpajung ini tahun 2015 terbakar, dan saya dilantik 2018, 2019 kita laporkan kepada Kementerian Perdagangan bahwa di Pamekasan ada beberapa pasar yang perlu dibangun, termasuk pasar Kolpajung,” cerita Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.
Pihaknya menggelar rapat koordinasi fisibilities studies tentang pembangunan pasar itu. Ironisnya akhir tahun 2019 dunia dihadapkan dengan pandemi covid-19 yang menyebabkan beberapa agenda pemerintahan gagal digelar. Sebab sebelumnya seluruh elemen bangsa tidak pernah bertemu dengan situasi dan kondisi tersebut.
“Tahun 2020 kita berdoa agar pandemi segera berakhir, namun pasar Kolpajung yang rencananya akan segera dibangun (anggarannya,red) direcofusing. Tahun 2021 recofusing masih ada di beberapa mata anggaran baik di kabupaten, provinsi, dan pusat,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, pihaknya kembali menjalin komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI agar Pamekasan bisa memiliki pasar yang representatif, modern, bersih, dan menjadi pusat perekonomian masyarakat.
“Tahun 2022 kita berdoa, ikhtiar dan komunikasi kita lakukan, alhamdulillah pasar kebanggaan masyarakat Pamekasan yang di dalamnya ada 1.213 pedagang akan segera kita laksanakan, mudah-mudahan lancar, dan apabila selesai pada tahun 2024 akan menjadi pasar tradisional yang memakmurkan kita semua” pungkasnya.