Sewa Stand OPD SSA Tanpa Regulasi

SAMPANG, limadetik.com — Praktek sewa stand Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lahan sendiri pada pihak ketiga Event Organizer (EO), di acara Sampang Sepoloh Areh (SSA), tanpa dilengkapi regulasi atau dokumen Memorandum of Understanding (MoU) apapun. Pasalnya pembanyaran stand 61 OPD dengan rincian per OPD Rp.2.000.000 hanya berdasarkan permintaan lisan pihak EO.

Berdasarkan data Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disporabudpar) Kabupaten Sampang, ada 245 stand dengan rincian, 61 sarnavil OPD, 30 gratis UMKM, 12 gratis umum, 90 umum, 12 area sponsor, dan 40 PKL, di acara SSA selama 10 hari mulai 4-13 November 2019, di lapangan wijaya Kusuma, Sampang Kota.

Jika sewa stand yang masuk pada EO sebanyak 61 OPD x Rp.2.000.000 = Rp. 122.000.000, belum lagi dari sewa stand yang lain.

Imam Sanusi Plt Kepala Disporabudpar Kabupaten Sampang saat dikonfirmasi, ia hanya mengetahui nominal angka sewa stand OPD masing-masing Rp.2.000.000, sedangkan selain OPD pihaknya tidak mengetahuinya.

“Terkait sewa stand OPD pada pihak EO tidak ada aturan regulasi atau dokumen MoU, hal itu berdasarkan permintaan lisan pihak EO saja. Sedangkan EO menyewa lapangan selama 10 hari itu dikenai Rp.5.000.000 dengan hitungan perhari Rp.500.000 berdasarkan perda nomer 5 Tahun 2011,  tentang retribusi jasa umum.” terang Imam Sanusi, Rabu (13/11/2019)

Lanjut Imam Sanusi, dari kegiatan SSA disporabudpar hanya bisa menghasilkan PAD Rp 6,5 Juta yang didapatkan dari biaya sewa lapangan dan kebersihan lingkungan.

Untuk sewa lapangan Rp 500 Ribu perhari. Sementara biaya kebersihan Rp 1,5 Juta selama kegiatan berlangsung. “Siapapun yang menyewa lapangan dan digunakan untuk kegiatan apa saja, biayanya tetap Rp 500 Ribu per hari. Perda tersebut perlu direvisi agar PAD sewa lapangan bisa meningkat,” katanya.

Imam Sanusi menegaskan, selain biaya sewa lapangan dan kebersihan. pihak ketiga juga harus bertanggung jawab memperbaiki kerusakan lapangan yang disebabkan karena kegiatan tersebut.

Ada dua titik kerusakan di landasan lari akibat truk yang mengangkut peralatan. (NOR/YT)