Sulaisi Abdurrazaq, Praktisi Hukum, Apresiasi Kegiatan Lomba Pidato Antar Siswa oleh Kejari Sumenep
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Praktisi hukum, Sulaisi Abdurrazaq, SH.MH mengapresiasi kegiatan lomba pidato antar pelajar SMA/SMK se-Kabupaten Sumenep, yang digelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-63 tahun 2023.
Dalam kegiatan lomba pidato antar pelajar SMA/SMK itu, Sulaisi menilai materi pidato yang disajikan cukup seimbang, yakni 50 persen untuk materi pemberantasan narkotika dan 50 persen nya lagi untuk anti pidana korupsi.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan Kejari Sumenep hari ini, yakni lomba pidato, dengan tema anti korupsi dan pemberantasan narkotika. Ini sangat perlu ditanamkan sejak dini terhadap generasi kita” kata Sulaisi Abdurrazaq, usai menjadi juri dalam acara lomba pidato tersebut, Selasa (18/7/2023).
Sulaisi menilai, tema lomba pidato kali ini tentang anti korupsi dan pemberantasan narkotika setidaknya dapat di implementasikan dalam setiap seseorang, khususnya peserta yang hadir kali ini, sehingga ada nilai yang dicapai pasca kegiatan tersebut.
“Setidaknya, materi pidato ini paling tidak menyentuh psikologis peserta itu sendiri berkaitan dengan bahayanya narkoba, sehingga dapat diamalkan dengan baik bahkan bisa dia sampaikan kepada orang lain” terangnya.
Ketua Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Jawa Timur itu juga merasa kagum atas penguasaan materi delegasi dari SMAN 1 Gapura, Fitri Aulia Taulani yang keluar sebagai pemenang pada lomba pidato Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-63 di Kejari Sumenep.
“Kita harus mengakui penguasaan materi, dan penyampaian oleh peserta nomor 10 dari SMAN 1 Gapura ini, dia menyampaikan materi berkaitan dengan anti korupsi, ini cukup menarik karena tidak ada tanda kekakuan saat dia merinci satu demi satu materinya” ujarnya.
Advokat yang sudah banyak menangani sejumlah perkara hukum di beberapa daerah ini berpesan, agar apa yang sudah disampaikan oleh peserta dalam lomba pidato tadi kiranya dapat di jabarkan secara bersama sama, berkaitan tentang korupsi.
“Tadi peserta yang keluar sebagai juara 1 ini telah menitik beratkan, bahwa kunci seseorang untuk tidak sampai terjerat perkara korupsi, adalah kejujuran. Ini saya rasa luar biasa, jika ini dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari oleh semua elemen maupun masyarakat, tentu angka korupsi di negeri ini tidak lagi berkembang” pungkasnya.