SUMENEP, Limadetik.com – Varian dari virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) dengan ciri-ciri mirip varian Delta berpotensi meningkatkan kemampuan penularan, bahkan terhadap orang yang sudah pernah terinfeksi sebelumnya, serta mendapatkan vaksinasi.
Hal tersebut tentu dikhawatirkan akan menyebabkan pandemi menjadi lebih buruk, dengan lebih banyak orang terinfeksi dan mengalami reinfeksi (infeksi ulang).
Menanggapi info varian baru virus corona tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur H. Agus Mulyono, MCH kembali mengingatkan masyarakat agar segera melakukan vaksinasi bagi yang belum ataupun yang sudah melakukan vaksinasi dosis satu untuk melakukan vaksinasi dosis dua.
Sebab menurut Kadinkes H. Agus Mulyono, MCH, dengan vaksinasi setidaknya seseorang akan memiliki kekebalan tubuh (herd immunity) dan mampu bertahan dalam serangan virus yang tidak diketahui dimana dan kapan seseorang terjangkit.
“Maka kami pemerintah kabupaten sumenep, selalu mewanti-wanti agar masyarakat yang belum melakukan vaksinasi agar segera vaksin, dan yang sudah vaksin pertama silahkan dilanjut lagi dengan vaksin kedua, Sebab ini sangat penting untuk kita menghadapi kemungkinan buruknya virus varian baru muncul” katanya, Selasa (23/11/2021).
Sejauh ini kata Kepala Dinas Kesehatan Sumenep itu, pihaknya bersama-sama dengan Forkopimda selalu menyerukan dan mengajak kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sebelum terjangkit penyakit, terlebih menjaga kesehatan dari serangan virus corona.
“Tentu kita semua khususnya pemerintah tidak ada yang menginginkan masyarakatnya terjangkit panyakit apapun itu, terlebih terpapar virus corona. Itu sebabnya, selama ini kami bersama pemerintah dan para Kiai juga para tokoh gencar mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi, baik itu ajakan secara langsung maupun melalui media-media” terangnya.
Kadinkes berharap, varian virus corona yang baru ini tidak sampai masuk ke Kabupaten Sumenep, sebab dengan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk bervaksin dikhawatirkan akan lebih meropatkan lagi.
“Ini yang kita khawatirkan bersama, kalau-kalau varian virus yang baru ini nanti masuk juga ke Sumenep, sedangkan masyarakat kita masih belum sepenuhnya memiliki kesadaran akan vaksin. Jadi saya berharap, mari kita lakukan vaksin sebelum situasinya nanti berubah, sebab kita belum tau kapan pastinya virus ini akan berakhir” tukasnya.
Sebelumnya, varian virus baru ini diungkapkan dalam studi dengan model matematika yang dibuat oleh para peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health. Studi yang diterbitkan secara daring di Cell dapat membantu peneliti dan pejabat kesehatan masyarakat menafsirkan signifikansi varian baru dan yang sudah ada.
Ini termasuk merancang respons kesehatan masyarakat yang disesuaikan untuk berbagai skenario berdasarkan karakteristik varian.