Peristiwa

Wabup Sumenep Minta Masyarakat Tidak Melibatkan Citra Lembaga atas Perbuatan Oknum Gurunya

×

Wabup Sumenep Minta Masyarakat Tidak Melibatkan Citra Lembaga atas Perbuatan Oknum Gurunya

Sebarkan artikel ini
Wabup Sumenep Minta Masyarakat Tidak Melibatkan Citra Lembaga atas Perbuatan Oknum Gurunya
FOTO: Wakil Bupati Sumenep, Hj Dewi Khalifah (kanan) saat di pameran kreatifitas SMK se Kabupaten di RRI

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Wakil Bupati Sumenep Hj Dewi Khalifah meminta kepada masyarakat agar tidak melibatkan citra lembaga atau sekolah dimana terjadinya pelecehan seksual oleh salah satu oknum guru, Jumat (20/1/2023).

Selain itu, Wabup juga mengecam keras kekerasan seksual terhadap sejumlah siswa salah satu SDN di Kepulauan Kangean yang dilakukan oleh oknum gurunya sendiri.

“Sebagai pemerintah, kami meminta masyarakat agar tidak sampai melibatkan citra sekolah atau lembaga yang disitu terjadi pelecehan seksual. Seperti halnya yang kita ketahui terjadi di Kepulauan Kangean” kata Wabup Hj Dewi Khalifah saat membuka pameran kreatifitas SMK 2023 di halaman RRI Sumenep beberapa waktu lalu.

Menurut Wabup, apa yang terjadi di salah satu SDN di Pulau Kangean itu semua murni atas perilaku oknum gurunya. Dan sekolahnya sendiri tentu harus tetap berjalan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) nya, sehingga tidak menghalangi anak-anak yang lain untuk terus belajar.

“Kami (pemerintah) juga akan terus melakukan pendampingan terhadap korban kekerasan seksual ini sampai nanti ke pangadilan. Dan, kami memastikan akan tetap melindungi privasi mereka sebagai jaminan masa depan para korban” ungkapnya.

Kedepan kata Ketua Muslimat NU Sumenep itu, seluruh sinergitas elemen sangat penting untuk ikut serta memantau secara langsung setiap lembaga atau sekolah di tempat masing-masing.

“Keterlibatan seluruh tokoh ini sangat penting, baik tokoh agama, tokoh masyarakat dan bahkan masyarakat di sekitar sekolah sendiri harus ikut memantau. Sehingga tidak akan ada lagi terjadi kejahatan serupa terhadap anak-anak kita” pinta Wabup.

Sebagaimana diketahui, setidaknya ada 10 siswa SDN di Pulau Kangean yang menjadi korban kekerasan seksual oleh oknum Guru di sekolah setempat.

Hal tersebut diketahui setelah salah satu siswa SDN di Pulau Kangean mengadu kepada orang tuanya. Namun yang mengejutkan, ternyata peristiwa pilu itu terjadi sejak tahun 2021 silam, dengan modus operandi pelaku mengancam para korbannya dengan nilai sekolah yang jelek, hingga tidak akan naik kelas.