SURABAYA, Limadetik.com — Dies Natalis ke 23, Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya gelar Young Talent Competition.
Young Talent Competition digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Prodi PMI yang berlangsung di gedung Auditorium UINSA, Selasa (5/3/2019).
Kegiatan ini sengaja digelar sebagai upaya menunjukkan kreatifitas berupa penampilan seni dan budaya untuk memperkuat kebudayaan Indonesia kedepan.
Pada pagelaran acara tersebut Dies Natalis mengangkat tema “The Magic of Change” menginginkan dan menyuguhkan kemajemukan budaya yang bisa digunakan dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dalam bingkai jiwa seni.
“Penampilan seni dan budaya ini merupakan salah satu cara kebanggaan kita pada budayanyang kita miliki, sekaligus untuk mengingatkan kita agar tidak lupa akan budaya bangsa ini” kata Kaprodi Ries Dyah Fitriyah.
Disamping itu, dirinya berharap agar kedepan mahasiswa UIN sunan Ampel Surabaya ini dapat menampilkan sesuatu yang lebih kreatif dan inovatif. sebab persaingan budaya semakin ketat dan masuk kesemua lini.
Selain itu, menurut Ries Dyah, untuk menuju keberhasilan mahasiswa tidak boleh hanya dibekali dengan kecerdasan artifisial saja, tapi juga harus dibarengi dengan kecerdasan emosional, penumbuhan kreatifitas dan seni adalah kemampuan yang spesifik setiap insan, yang harus ada pada tiap mahasiswa khususnya mahasiswa PMI.
“Tentunya mahasiswa PMI dapat memberikan kontribusi dengan cara menyuguhkan hasil yang berbeda, di samping memberikan pemberdayaan terhadap masyatakat kita” ucapnya dengan penuh harap.
Di tempat yang sama, dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Abdul Halim menyampaikan, bahwa Dakwah bil hal merupakan transformasi dari nilai, knowledge, spirit, skill. Yang harus dielaborasi menjadi satu kemampuan integratif pada mahasiswa PMI.
“Harapannya menjadi salah satu cara untuk menuju, kesalehan (Pious), mendamaikan (peaceful) dan pencerahan (lightening),” ucap Abdul Halim.
Diantara penampilan yang harus diperhatikan adalah attitude, performa seorang muslimah dan pesan dari masing-masing peserta juga harus ditunjukkan dalam tiap penampilan. Peserta dari beberapa kota di Jawa Timur, seperti Sampang, Malang, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya. (ron/yd)