Beredar Video Thoriq Pendaki Hilang Dimakan Binatang Buas, Dandim 0822 Angkat Bicara

×

Beredar Video Thoriq Pendaki Hilang Dimakan Binatang Buas, Dandim 0822 Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini
1562152981191

BONDOWOSO, limadetik.com — Masyarakat Bondowoso belakangan ini dibuat bingung setelah beredarnya berita bohong (Hoax) di Media Sosial (Medsos) beberapa hari lalu. Video tersebut dikait – kaitkan dengan hilangnya Thoriq Rizky Maulidan (16) atau yang akrab dipanggil Thoriq pendaki gunung Argopuro atau Bukit Piramid, Desa Ardisaeng, Kecamatan Pakem Bondowoso.

Menurut Dandim 0822 Bondowoso, Letkol Inf Tarmuji S.Ag, video yang beredar tersebut adalah bohong atau video Hoax. Karena sampai saat ini Thoriq masih belum ditemukan.

Apalagi isi video tersebut jenazah yang digambarkan kondisinya hancur, kemudian dimasukkan ke kantong jenazah.

“Itu adalah berita hoax, kalau dikaitkan dengan kejadian di Bondowoso, tidak ada hubungannya video tersebut dengan hilangnya pendaki yang bernama Thoriq” kata Tarmuji di ruang kerjanya, Rabu (3/7/2019).

Lebih miris lagi, ungkap Dandim Tarmuji, bahwa isi dalam video itu kalau dihubungkan dengan kejadian di Bondowoso, jenazahnya telah dimakan binatang buas, padahal kalau kita lihat sepertinya kejadiannya itu dijalan raya.

“Itu kejadiannya seperti di jalan raya dan akibat kecelakaan lalu lintas, kalau melihat situasi kendaraan yang ramai dan mungkin itu laka lantas. Tidak tahu itu kejadiannya di mana, yang kemudian terus viral dan dikait-kaitkan dengan kejadian di Bondowoso” tutur Dandim pada awak media.

Letkol Tarmuji juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah percaya pada berita-berita yang masih belum tentu kebenarannya, dan selalu tidak terpengaruh dengan adanya berita bohong itu.

Namun demikian, Dandim berpesan pada seluruh orang tua, agar tetap mewaspadai anak-anaknya yang sekiranya ingin mendaki gunung tanpa mempunyai keahlian, agar hal-hal yang tidak kita inginkan dapat terjadi pada anak-anak kita.

“Sebagai orang tua harus tetap mewaspadai anak-anaknya yang mau mendaki gunung, atau bepergian ke hutan. Agar yang tidak kita inginkan tidak terjadi” pungkasnya. (budhi/yd)