Penulis : Zeinal Abidin
Judul : Carok
ARTIKEL, Limadetik.com – Carok sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat Madura bahkan carok sudah di kenal banyak orang dari Sabang sampai Merauke.
Carok
Etimologi: Pertarungan
Istilah: Pertarungan antara dua orang yang di sebabkan oleh beberapa konflik diantaranya. Harga diri, Harta, Agama, Wanita. Dengan menggunakan Clurit (Senjata tajam) Dan di dasari perjanjian yang Mulya.
Budaya carok yang sebenarnya itu sendiri sekarang sudah Punah dan tidak di budidayakan oleh masyarakat Madura.
Carok sendiri ternyata mempunyai makna yang sangat Luar biasa dan budaya carok ini memang harus di budidayakan oleh masyarakat madura.
Tapi banyak khalayak masyarakat Madura bahkan orang-orang luar sana menganggap carok itu sadianya, kejam, tidak berperi kemanusiaan dan sebagainya.
Itu di sebabkan karena mereka hanya memandang Dari tingkah lakunya. Ada orang yang bentrok/berkelahi menggunakan senjata tajam (Clurit). Hingga mengakibatkan luka luka dan bahkan ada yang sampai mati.itu dianggap carok padahal itu salah.
Bahkan kalau mengacu pada carok yang sebenarnya. Peristiwa yang pernah terjadi pada tahun 2005. Tepatnya di desa bujur tengah,itu tidak termasuk katagori carok.
Dan perlu kita sadari Carok yang sebenarnya.
Itu di dasari dengan perjanjian antara si A dan si B dengan di dasari beberapa konflik. Dengan rincian si A sudah mendapatkan restu dari keluarga nya begitupun si B juga mendapat restu dari keluarga nya untuk melakukan carok.
Contoh: Si A istri nya di ambil oleh si B. Karena istrinya diambil, si A marah dan mengajak si B untuk carok dan di sanalah ada perjanjian antara si A dengan si B mereka tentukan tempatnya,dan jamnya.
Dari sudut pandang agama kalu dalam pertarungan (carok) si A mati itu sudah pasti matinya mati syahid. Karena dalam agama Islam ada 4 yang harus kita perjuangkan yaitu. harta, agama,keluarga,… harga diri.
Dan bagi si B itu adalah petaka,Karena dia sudah bersalah dan tidak ada yang harus dia perjuangkan.
Itulah carok yang sebenarnya
So sangat perlu kita sejenak merenungkan kata-kata yang di sampaikan Rendra.
•Kesadaran adalah matahari
•Kesabaran adalah bumi
•Keberanianadalah cakrawala
•Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata- kata. (tim LD)