SUMENEP, LimaDetik.Com – Sejak beredarnya informasi akan dilakukan swab antigen massal baik pedagang mau pengunjung pasar anom Sumenep, Jawa Timur pada Rabu (14/7/2021) kemarin membuat aktivitas pedagang sangat memprihatinkan.
Pada hari ini, Kamis (15/7/2021) pasca pengumuman swab antigen, sejak pagi hingga siang hari hampir tidak terlihat aktivitas perdagangan, bahkan pengunjung hanya bisa dihitung dengan jari.
Hal ini membuat para pedagang di pasar anom benar benar sangat khawatir. hanya sedikit kios-kios yang buka untuk menjajakan dagangannya.
“Saya biasabya kalaupun sudah corona bisa mendapatkan uang dari hasil jualan saya Rp 40-50 ribu, tapi hari ini saya dari tadi pagi hingga siang baru dapat jualan Rp. 5.000 ribu nak” kata seorang penjual sayur di emperan pasar anom.
Menurut Ibu Sukdiya (anonim), dirinya berjualan sayuran dari hasilnya bertani, setiap hari dia berangkat ke pasar anom dari jam 05.00 Wib hingga jam 09.00 Wib pagi biasanya dagangannya sudah hampir laku semua. Namun untuk hari ini ia merasakan kesedihan karena sepinya pengunjung pasar.
“Baiasa saya dari rumah ke pasar berjualan dari jam 5 pagi. Dan dagangan saya laku sampai jam 9 pagi saya pulang, itu sudah bawa uang bisa sampai Rp 50.000 ribu, tapi hari ini pembeli sepi karena tidak ada orang. Jadi saya hanya dapat Rp. 5000 ribu, ini yang rejeki saya hari ini” ucap Ibu itu dengan wajah mellas.
Hal yang sama juga dirasakan Rusdi (anonim) penjual rempah di luaran kios pasar anaom, kepada media ini dia mengeluh, begitu sulitnya mendapatkan uang ditengah situasi pandemi saat ini. Ditambah lagi sejak adanya informasi akan ada swab membuat dirinya tambah kebingungan.
“Bingung mas, hari hari kemrin saja sejak adanya corona ini saya hanya bisa dapat uang fdari hasil menjual rempah rempah paling juga dapat Rp 70 ribu bisa samapai Rp.100 ribu. Tapi hari ini saya hanya dapat Rp. 30 ribu, terus bagaimana ini ya” keluhnya.
Sebelumnya pemerintah Kabupaten Sumenep telah membatasi pengunjung dan pedagang di pasar anom hanya sampai 50 persen. Hal itu dilakukan sebagai langkah dan upaya untuk menekan penyebaran covid-19 di Kabupaten paling timur pulau madura ini.
(yd/ls)