Headline News

Momentum Milad HMI ke-76, KAHMI Guluk-Guluk Launching Yayasan Insan Cita Madura

×

Momentum Milad HMI ke-76, KAHMI Guluk-Guluk Launching Yayasan Insan Cita Madura

Sebarkan artikel ini
Momentum Milad HMI ke-76, KAHMI Guluk-Guluk Launching Yayasan Insan Cita Madura
FOTO: Penyerahan Cindera Mata oleh KAHMI Guluk guluk

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Bertepatan dengan momentum Milad Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke 76, Korp Keluarga Alumni HMI (KAHMI) Guluk-Guluk launching Yayasan Insan Cita (YIC) Madura.

Grand Launching Yayasan Insan Cita (YIC) Madura yang di inisiasi oleh Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Guluk-Guluk resmi dibuka, Minggu (5/2/2023), pada pukul 09.00 WIB yang bertempat di Badan Kajian Pusat Strategis (BAKIS) Guluk-Guluk Tengah oleh Kakanda K. Naqib Hasan.

“Dengan pembacaan Bismillahirrahmanirrahim mudah-mudahan YIC ini berjalan lancar, sukses, berguna bagi masyarakat, internal HMI serta agama” ucapnya dengan memotong pita sebagai simbol membuka kegiatan.

Untuk program di YIC sendiri antara lain, ada Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Koperasi Adhamar Bulan dan Insan Cita English Course.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, MD KAHMI dan FORHATI Sumenep, Ketua Umum HMI Cabang Sumenep, serta Presidium HMI Komisariat Lancaran.

Kanda Saynul Qutsi, Ketua Panitia dalam sambutannya menyampaikan, bahwa dengan hadirnya YIC ini dengan varian program unggulannya semoga dapat membawa dampak positif terhadap masyarakat luas, terkhusus bagi Internal HMI.

“Diharapkan, YIC ini benar-benar bisa dirasakan dampaknya, baik oleh masyarakat umum. Terkhusus keluarga besar HMI” ujarnya.

Sementara, Kanda Maimun, Ketua YIC mengatakan, bahwa YIC tidak semata-mata hadir begitu saja, melainkan melalui proses pengkajian matang bersama tim penggagasnya, yang pada konklusinya bermuara pada mufakat bersama dengan prinsip yang ber orientasi pada dua hal, yakni pemberdayaan dan pengabdian kepada masyarakat.

“Jadi, pengabdiannya nanti semaksimal mungkin semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat wilayah Guluk-guluk terkhusus bagi masyarakat internal HMI” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam konteks pemberdayaan, bahwa pada persoalan ini lagi-lagi yang menjadi prioritas adalah masyarakat internal.

“Makanya program-program itu setidaknya berorientasi pada dua hal, bisa bermanfaat terhadap masyarakat luas dan juga bagi Internal HMI, selain kita menebar kebermanfaatan bagi masyarakat luas, pun juga kita dapat memberdayakan KAHMI yang tidak berkegiatan atau Non job” tandasnya.

Disisi lain, Dosen IAIN Madura ini menegaskan, karena keberadaan KAHMI di wilayah Guluk-Guluk beragam, terdiri dari alumni luar dan Komisariat Lancaran yang kemudian berbaur dalam satu iklim wilayah rumah himpunan.

“Maka harapan besar nya, kita tidak lagi terjerembab pada sekat- sekat primordialisme, tetapi bagaimana kita berusaha mengkayuh spirit egalitarianisme kebersamaan tanpa memandang dari mana kita berasal, agar YIC kedepan berkembang, maju sesuai dengan harapan” pintanya.

Sementara Kanda Subli, koordinator KAHMI Guluk-guluk berharap, bahwa YIC akan menjadi lembaga yang bermanfaat bagi anggota KAHMI dan masyarakat secara umum.

“Intinya YIC akan menjadi lembaga yang secara kontinu melakukan pencerahan untuk meneruskan perjuangan Nabi, yaitu Khairun nas anfa’uhum linnas. Jadi semua bidang yang ada di YIC akan meleburkan diri dengan kebutuhan masyarakat baik di politik, hukum, ekonomi dan lainya” terangnya.

Namun sebelum acara usai, dikesempatan itu juga, K.Hanif Hasan berkesmpatan menyampaikan mauidatul hasanah, atau pencerahan agama. Dalam penyampaiannya, K.Hanif menegaskan, bahwa HMI Itu bukan Muhammadiyah apalagi Wahabi, menurutnya, hal itu merupakan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar dan sarat akan kepentingan politik.

“Saya selalu sampaikan bahwa tokoh-tokoh kita banyak orang-orang NU nya seperti Subhan ZE, Mahbub Junaidi dan sederet tokoh lainnya, masak kita dituduh yang nggak-nggak?” ungkapnya.

Pengasuh Pondok pesantren Annuqayah itu mencontoh sosok Nabi yang bersikap baik terhadap orang-orang kafir dan tidak pernah mencaci maki, bahkan Nabi menjadikan dia ( Non Muslim) sebagai pelayan atau mitra ber-muamalah.

“Apalagi, kita sesama muslim tentu bersaudara maka dalam perihal ini yang perlu kita rawat dan dijaga adalah persatuan dan kesatuan, bukan lagi saling menjatuhkan satu sama lain” tandasnya.

K.Hanif juga merespon dengan positif atas berdirinya dan Launching YIC, yang nantinya bisa mengakomudir segala keluhan dan kesulitan masyarakat, terlebih interal HMI secara khusus.

“Dengan dilaunchingnya YIC, ini saya sangat mengapresiasi dan mendukung penuh karena ini merupakan wujud untuk mengisi HMI yang sangat memungkinkan untuk dilakukan, tidak hanya lerai dalam diskusinya saja, tetapi mampu berkegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan catatan yang harus tertanam di hati dan pikiran adalah memunculkan sikap Ikhlas sebagaimana pada potongan hymne HMI “Bersyukur dan Ikhlas”, ini harus dilakukan dengan sesungguhnya” tukasnya.

Untuk diketahui, di penghujung acara tersebut, KAHMI Guluk-guluk juga memberikan kenang-kenangan berupa cinderamata guna mengentalkan tali persaudaraan sesama HMI, diantaranya kepada Kakanda K. Hanif Hasan, K. Naqib Hasan, Subli Bengal dan H.Rasyidi.