Opini

Dipaksa Senja Padahal Masih Pagi Buta

×

Dipaksa Senja Padahal Masih Pagi Buta

Sebarkan artikel ini
Dipaksa Senja Padahal Masih Pagi Buta
FOTO: Pekerja kuat

OLEH : Achmad Wafiqurrahman
Kader HMI Komisariat Lancaran

_____________________________

OPINI – Hidup dalam kondisi sosial yang tidak berkecukupan memang sangatlah keras, kita dituntut untuk berlari sedangkan berdiripun masih belum bisa dan yang terjadi hanyalah tekanan-tekanan yang harus selalu diterima, tertatih tatih dalam berjalan agar tidak tertinggal arus revolusi.

Bukan cuma tekanan-tekanan itu yang harus ditanggung namun ada hal lain yang juga memberatkan langkah kita dalam menuju sesuatu itu seperti tidak adanya tempat berpulang, juga tidak adanya support sistem didalamnya sehingga semuanya harus dimulai dari diri kita sendiri.

Lain lagi dalam kultur masyarakat yang masih jumut, mereka menganggap bahwa yang dinamakan hasil harus nampak atau berupa barang yang mana jika hanya teori yang diperoleh maka mereka menganggap bukan hasil dalam artian tidak ada kebermanfaatan didalamnya sehingga kultur tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa masyarakat.

Oleh karena itu, dari sekian persen pemuda yang tidak melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi (kuliah) dikarenakan kejumutan pemikiran yang seperti itu, yang kemudian sebagian dari mereka terberangus akan hal itu.

Itulah sebabnya mengapa kita harus mempunyai pendirian dan pengetahuan yang mengakar, dalam berproses mencari pengetahuan, memang tidak harus terjun dalam dunia pendidikan (kuliah) hal itu memang tidak menjamin kebahagiaan dimasa depan nanti, pendidikan hanya mengajak kita untuk berpikir, sehingga kerangka berpikir kita lebih  sistematis dan objektif.

Pendidikan (kuliah) juga tidak menjamin keberlangsungan hidup setelah lulus, toh masih banyak sarjana yang bingung mau kemana dan bagaimana setelah lulus kuliah, itu juga harus kita ketahui bahwa pendidikan (kuliah) memang tidak menjamin kebahagiaan serta keberlangsungan hidup setelahnya akan tetapi pendidikan (kuliah) memperbesar kemungkinan akan jadi apa kita nanti setelah sarjana.

Itu yang tidak diketahui oleh sebagian masyarakat pada umumnya, ada semacam penggelintiran pengetahuan yang berakibat fatal terhadap perkembangan dalam masyarakat tertentu, sehingga kultur serta kejumutan berpikir akan tetap dan semakin mendarah daging disana.

Juga perlu diketahui, bahwa dunia saat ini semakin materialistik yang mana segala sesuatu perlu yang namanya materi (uang), hal ini juga menjadi salah satu problem dalam proses bertambahnya pengetahuan.

Masyarakat menganggap bahwa belajar hanya membuang waktu saja serta menghabiskan uang yang tidak sedikit nantinya juga harus kerja juga untuk mendapatkan penghasilan, hasil belajar dan pengetahuannya nggak dipakek, jika ada yang terjun ke pendidikan dan juga ada yang berangkat kerja maka itu akan menjadi suatu perbandingan dalam masyarakat disebabkan yang kerja lebih real hasilnya dibandingkan dengan berpendidikan. Nantinya oleh mereka, dengan banyaknya uang akan menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang dari pada sukses dibidang pendidikannya.

Nah, anggapan yang seperti itu tidak patut untuk dilestarikan, maka itulah mengapa kita harus mempunyai pendidikan serta pengetahuan yang luas, agar tidak gampang mengklaim dan tidak mudah menyimpulkan sesuatu yang hanya dilihat dari brandnya saja. Dan memang output dari perguruan tinggi itu, tidak lantas harus bekerja sesuai dengan jurusannya, tidak, dan itu sudah menjadi hukum alam setidaknya lulusannya itu paham teori dan penerapannya, perihal dapat atau tidak pekerjaanya ya tergantung pada prosesnya bagaimana.

Dalam berproses jangan tanggung tanggung, agar hasil yang didapat tidak akan mengecewakan, katakan iya pada setiap kesempatan jangan pilih pilih dalam menentukan sikap pada setiap keputusan untuk menambah pengetahuan, habiskan kouta gagalamu saat ini agar nanti kau akan menikmati Kouta suksesmu di masa depan.

Juga tidak ada proses yang menyenangkan, tidak ada kesuksesan yang berawal dari zona nyaman, siapa kau 10 tahun lagi, tentukan dari sekarang semua ada pada perjuangan dan proses yang akan kamu lakukan saat ini. manfaatkan ketidak berdayaan, cemoohan, tawaan, cacian, sebagai pemompa semangat untuk selalu bertambah dan bertumbuh dalam setaiap harinya, kesempatan memang tidak akan datang dua kali, tapi kesempatan akan datang pada setiap orang yang tidak pernah berhenti mencoba.

Mari berjuang untuk masa depan gemilang penuh warna, Yakinkan dengan Iman Usahakan dengan Ilmu Sampaikan Dengan Amal.