SUMENEP, Limadetik.com – Dalam pelaksanaan simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNKB) untuk wilayah kepulauan Sumenep, Jawa Timur tidaklah semulus di wilayah daratan. Pasalnya, sinyal internet di pulau cukup sulit.
Baca: Pelaksanaan UNBK di Kepulauan Sumenep Terkesan Dipaksakan
Menanggapi hal itu, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Pendma) Kantor Kementerian Agama Sumenep, Moh. Tawil mengaku tidak ada masalah yang terjadi. Sebab hingga kini belum menerima laporan dari tim yang dibentukkan dalam persiapan pelaksanaan simulasi UNBK.
“Persiapan UNBK di kepulauan tidak ada masalah. Kalau pun misalnya ada yang terkendala jaringan internet, bisa dilaksanakan secara offline,” katanya, Senin (19/3/2018).
Dalam tahun ini ribuan siswa madrasah akan mengikuti UNBK. Berdasarkan data di Kemenag setempat, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 6720 siswa, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 8787 siswa dan MA 5228 siswa.
“Insya Allah semuanya sudah siap melaksanakan UNBK. Kami harap berjalan dengan lancar,” harapnya.
Sebelumnya, pelaksaan UNBK untuk wilayah kepulauan terkesan dipaksakan. Buktinya, guna melaksanakan simulasi UNBK, proktor, teknisi dan pihak madrasah terpaksa membawa perangkat komputer dan server ke tempat-tempat yang ada sinyalnya. Ada yang membawa ke pinggir pantai dan sebagian ke pinggir sawah.
“Server dan komputer dibawa ke sawah atau pinggir pantai. Karena di madrasah tidak ada sinyal internet,” kata Ketua Yayasan Al-Ikhsan, Abd Kadir.
Ketua yayasan di Pulau/Desa Saor Saebus, Kecamatan Sapeken mengungkapkan, tahun ini sebanyak 30 siswanya akan mengikuti UNBK. “17 siswa Madrasah Aliyah (MA) dan 13 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs),” tukasnya. (hoki/rud)