HMI Cabang Pamekasan Menyayangkan Keributan yang Diduga Akibat Miras di Kota Gerbang Salam Saat Bulan Puasa
LIMADETIK.COM, PAMEKASAN – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan menyangkan peristiwa keributan yang diduga dipicu minuman keras ditengah umat muslim di Kota Gerbang Salam sebutan Kabupaten Pamekasan menjalankan ibadah puasa ramadhan.
Hal itu disampaikan Taupik, Ketua Bidang Pemberdayaan Ummat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan menyayangkan insiden keributan yang terjadi di kawasan Eks stasiun PJKA Kota Gerbang Salam yang diduga dipicu oleh konsumsi minuman keras (miras), terlebih insiden ini terjadi di bulan suci Ramadan.
Kejadian tersebut dinilai Taufik telah mencederai kesucian bulan puasa dan mencerminkan lemahnya pengawasan terhadap peredaran miras di Pamekasan.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kabupaten Pamekasan sebagai Kota Gerbang Salam seharusnya menjaga nilai-nilai religius, terutama di bulan Ramadan. Namun, masih ada oknum yang merusak ketenangan dengan perbuatan yang tidak mencerminkan nilai-nilai Islam dan moralitas, ujar Taupik, Minggu (16/3/2025).
Menurutnya, kejadian ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk lebih serius dalam menindak peredaran miras yang merusak generasi muda serta mengancam ketertiban umum. Taupik juga menekankan bahwa Ramadan seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan ibadah dan memperbaiki diri, bukan justru diwarnai dengan perilaku negatif seperti ini.
“Keributan yang terjadi di kawasan Eks stasiun PJKA melibatkan sejumlah individu yang diduga dalam kondisi mabuk, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. Warga sekitar mengaku terganggu dan merasa prihatin dengan kejadian ini, terlebih di saat umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa” ungkapnya.
Sebagai organisasi yang peduli terhadap pemberdayaan umat, HMI Cabang Pamekasan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan menjauhkan diri dari hal-hal yang merusak moral, terutama selama bulan suci Ramadan.
“Kami akan terus berupaya memberikan edukasi mengenai bahaya miras serta dampaknya terhadap kehidupan sosial. Kami juga mendesak aparat penegak hukum untuk menindak dan mengusut tuntas peredaran miras di Pamekasan,” tegasnya.
Dikatakan Taufik, dengan adanya kejadian ini, diharapkan pemerintah daerah dan aparat keamanan dapat meningkatkan pengawasan, khususnya selama Ramadan. “Agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan tanpa gangguan dari perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai keislaman dan ketertiban umum” pungkasnya.