Posko 17 PKN IAI Al Khairat Pamekasan Bersinergi Untuk UMKM dan Pertanian di Desa Artodung
LIMADETIK.COM, PAMEKASAN – Mahasiswa Praktik Kuliah Nyata (PKN) Institut Agama Islam (IAI) Al Khairat Pamekasan menunjukkan dedikasi tinggi dalam mendukung kemajuan desa dengan bersinergi langsung bersama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Artodung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Selasa (29/7/2025).
Kegiatan ini mencerminkan komitmen mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke tengah-tengah masyarakat, terutama dalam sektor ekonomi dan pertanian.
PKN yang berlangsung selama satu bulan ini mengusung tema “Mahasiswa Mengabdi, Desa Mandiri”, dan berfokus pada penguatan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM dan petani lokal. Peserta PKN yang terbagi dalam beberapa kelompok kerja aktif melakukan pendampingan, pelatihan marketing, pemasaran digital, hingga literasi keuangan dasar.
Ketua PKN Desa Artodung, Nuruddin, menjelaskan, sinergi ini bertujuan untuk membangun semangat kewirausahaan warga desa serta meningkatkan nilai tambah produk-produk lokal. “Kami melihat potensi besar di sektor pertanian dan UMKM di Artodung, mulai dari hasil panen seperti melon, jagung, cabai. Kami ingin mendampingi masyarakat agar bisa meningkatkan kualitas produk dan pemasarannya,” jelas Nuruddin.
Salah satu bentuk konkret dari sinergi tersebut adalah pelatihan marketing, manajemen pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual. Selain itu, peserta PKN juga membantu UMKM dalam membangun branding dan promosi melalui media sosial, dengan standar pasar modern.
Kepala Desa Artodung, Suhartono, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kehadiran mahasiswa PKN IAI Al Khairat yang dinilai mampu menjadi motor penggerak pemberdayaan masyarakat. “Mahasiswa membawa semangat baru dan ide-ide segar. Kehadiran mereka sangat membantu pelaku UMKM dan para petani kami yang selama ini masih berjalan secara konvensional,” ujarnya.
Di sektor pertanian, mahasiswa juga memberikan edukasi dasar terkait ilmu marketing, pengelolaan lahan, serta teknik pertanian berkelanjutan. Kolaborasi dengan kelompok tani di desa menjadi bagian penting dalam program ini, agar masyarakat tidak hanya mengandalkan hasil panen musiman, tetapi mulai berpikir untuk mengembangkan pertanian sebagai usaha berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, terlihat bahwa keberadaan mahasiswa bukan hanya menjalankan tugas akademik, tetapi juga menjadi agen perubahan di tingkat desa. Sinergi antara peserta PKN dan masyarakat Desa Artodung menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat memberi dampak langsung bagi pembangunan lokal.
Dengan pendekatan yang partisipatif dan berbasis kebutuhan masyarakat, program PKN ini diharapkan dapat meninggalkan manfaat jangka panjang, baik bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan, maupun bagi warga desa dalam mewujudkan kemandirian ekonomi.












