SUMENEP, limadetik.com – Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Jawa Timur, Nayatullah Bin Superrang meminta agar pemerintah daerah memperhatikan pendidikan yang ada di tingkat desa. Pasalnya, pendidikan di pedesaan mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
“Kami sangat menyayangkan keberadaan sekolah yang terlihat hidup enggan mati tak mau. Muridnya sedikit dan gurunya tidak maksimal. Kondisi seperti itu banyak terjadi di pedesaan atau pelosok,” katanya, Kamis (20/6/2019).
Politisi PKB ini menyebutkan salah satu sekolah yang mulai tidak diminati masyarakat, seperti di SDN Banuaju Barat I, Kecamatan Batang-Batang. Baru-baru ini sekolah itu didemo oleh para wali siswa. Mareka menuntut agar kepala sekolahnya dipindah.
Kasus SDN Banuaju Barat I itu hanya sebagian realita yang muncul ke permukaan, bahwa sekolah sudah tidak lagi dipercaya oleh masyarakat. Buktinya siswanya sedikit karena lebih memilih sekolah lain seperti madrasah, karena dinilai lebih maju.
Maka dari itu, pria yang karib disapa Nayat meminta instansi terkait menyikapi masalah tersebut. Sekolah yang tidak diminati oleh masyarakat harus di evaluasi.
“Persoalan masyarakat yang enggan menyekolahkan anaknya ke SD, ini harus menjadi evaluasi pemerintah,” tegasnya.
Kemudian, dia berharap Dinas Pendidikan Sumenep harus menyikapi masalah sekolah itu bersama sekolah lain yang setara. Persoalan sekolah yang tidak maju harus dicarikan solusinya.
“Kalau tidak memungkinkan dimaksimalkan lagi, maka harus di regrouping. Namun kalau masih layak dipertahankan, benahi kekurangannya seperti guru, bangunan tak terkecuali perpustakaannya,” tukasnya. (hoki/dyt)