BONDOWOSO, Limadetik.com – Nasib naas menimpa 4 rumah yang ada di tebing bantaran Sungai Sampean RT 29 RW 07 Kelurahan Dabasah Kecamatan Bondowoso,karena tebing tersebut tiba-tiba longsor pada senin malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Diantara 4 rumah tersebut satu rumah milik Abdullah(55)mengalami kerusakan cukup parah,tanah dibawah rumah tersebut terbawa longsor jadi saat ini kondisi rumah tersebut menggantung.
Kurang dari satu jam setelah kejadian bencana tersebut,Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso terjun kelokasi untuk melakukan evakuasi terhadap warga setempat untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan. BPBD dibantu Tim Polres Bondowoso dan Kodim 0822 Bondowoso, melakukan koordinasi untuk mengukur daerah yang sangat rawan terhadap bencana longsor sehingga diperlukan pemasangan Police Line.
Winarto, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Kedaruratan mengatakan bahwa longsor yang terjadi senin malam diakibatkan oleh tingginya curah hujan yang menyebabkan terkikisnya tebing di bantaran sungai Sampean.
“Saya menghimbau kepada masyarakat Bondowoso khususnya yang ada di bantaran sungai untuk lebih berhati-hati sebab tingginya curah hujan berpotensi terjadinya longsor ” tegasnya waktu ditemui di tempat kejadian Selasa(3/4/2018)
Winarto juga menambahakan,pihaknya telah memberikan taliasih dan sekedar bantuan berupa selimut dan sembako kepada warga yang rumahnya mengalami bencana,sementara kerugian belum bisa ditaksir karena masih fokus ke pengefakuasian warga terdampak.
Muhayya (50) yang warungnya juga tergerus longsor mengatakan bahwa dirinya sangat mengharapkan bantuan uluran tangan Pemerintah.
“Saya berharap Pemerintah ikut memikirkan tentang nasib kami,warung ini merupakan penghasilan saya satu-satunya,kalau bisa warung ini mau dipindah agak kepinggir jalan biar saya tetap mencari nafkah disini ” ujarnya penuh harap.
Ada puluhan rumah dan warung yang berdiri diatas tebing bantaran sungai ini,dan semuanya sangat rawan tertimpa becana tanah longsor,karena memang kondisi tanahnya yang labil. (Budhi/rd)
