Nasional

Bupati Sumenep Tegaskan NKRI Harga Mati, Tidak Bisa Ditawar

×

Bupati Sumenep Tegaskan NKRI Harga Mati, Tidak Bisa Ditawar

Sebarkan artikel ini
Bupati Sumenep Tegaskan NKRI Harga Mati, Tidak Bisa Ditawar
FOTO: Bupati Achmad Fauzi menyapa para pemain musik tradisional di Gedung DPRD setempat

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi secara tegas menyampaikan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah harga mati dan tidak bisa lagi ditawar tawar dalam bentuk apapun juga.

Hal itu disampaikan Bupati Fauzi, menanggapi terjadinya penangkapan seorang oknum ASN yang sekaligus Kepala Sekolah ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus 88) Anti Teror pada hari Jumat 28 Oktober 2022.

Menurut Bupati, dirinya sudah menerima informasi adanya oknum Kepala SDN yang terlibat dengan jaringan teroris pada enam bulan yang lalu. Dia pun sudah melakukan penelusuran dan dilakukan pendekatan.

Baca Juga: Bupati Sumenep: Kita Dorong Semua Desa Terus Berinovasi di Bidang Wisata

“Informasi ini (teroris) saya sudah sejak enam bulan yang lalu nyampai kepada saya. Lalu saya panggil untuk diberikan pemahaman, bahwa NKRI ini sudah tidak ada tawar tawar lagi” kata Bupati usai mengikuti rapat Paripurna Hari Jadi Sumenep ke-753 di kantor DPRD, Senin (31/10/2022).

Namun demikian kata Bupati Fauzi, saat yang bersangkutan dipanggil, tidak serta merta mengatakan bahwa dia (oknum) terlibat dengan jaringan terorisme.

“Saat itu saya hanya menyampaikan kepadanya (oknum) agar selalu patuh kepada aturan dan perundang undangan yang berlaku, tidak secara langsung men-justice bahwa dia terlibat ini, dan saya tegaskan sama dia bahwa pancasila dan NKRI ini sudah final dan harus di jalankan” ungkap Bupati Fauzi.

Sejauh ini lanjut Bupati pihaknya selalu memberikan jangan ada faham faham yang lain yang bertentangan dengan undang undang dasar 1945. Dan memang kata Fauzi mereka (oknum oknum, red) yang terlibat dalam satu kelompok sering melakukan kegiatan secara tertutup.

Baca Juga: Kadisbudporapar Sumenep: Penghargaan MURI Desa Aeng Tong – tong Kado Istimewa Pemerintah

“Kalau kegiatan mereka berdasarkan informasi yang saya terima memang ada seperti halnya pengajian, tapi itu sangat tertutup. Namun ukuran Densus 88 ini kan diketahuinya sering keluar (kota) untuk kegiatan mereka (kelompok) terduga teroris” terangnya.

Ditambahkan, Bupati Achmad Fauzi sudah memerintahkan Kadisdik Sumenep untuk segera mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah di masing masing kawedanan untuk diberikan arahan.

“Pada dasarnya sering disampaikan tentang bahayanya kalau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan undang undang negara (faham teririsme). Ini kita sampaikan tidak hanya di acara acara formal, bahkan termasuk pada kegiatan non formal kita sampaikan, dan saya rasa di dalam diklat diklat itu juga disampaikan” tukasnya