Peristiwa

Desa Dukuh Watulimo Trenggalek Terisolasi Tanah Longsor, BPBD Turunkan Alat Berat Buka Akses Jalan

×

Desa Dukuh Watulimo Trenggalek Terisolasi Tanah Longsor, BPBD Turunkan Alat Berat Buka Akses Jalan

Sebarkan artikel ini
Desa Dukuh Watulimo Trenggalek Terisolasi Tanah Longsor, BPBD Turunkan Alat Berat Buka Akses Jalan
BPBD Trenggalek turunkan alat berat untuk membuka akses jalan yang tertimpa tanah longsor di Desa Dukuh Watulimo

Desa Dukuh Watulimo Trenggalek Terisolasi Tanah Longsor, BPBD Turunkan Alat Berat Buka Akses Jalan

LIMADETIK.COM, TRENGGALEK – Tanah longsor terjadi di Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Tebing sepanjang 50 meter dan tinggi 5 meter longsor hingga menutup total jalan desa tersebut.

Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi menuturkan, tanah longsor tersebut terjadi pada Jumat dini hari.

Sebelum tanah longsor terjadi wilayah Kecamatan Watulimo dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas sedang dalam durasi waktu yang lama. Akibatnya struktur tanah menjadi labil sehingga menyebabkan tanah longsor.

“Material tanah, batu, dan pohon menutup akses jalan di Desa Dukuh sehingga menyebabkan sejumlah warga terisolir,” kata Triadi, Sabtu (14/12/2024).

Triadi menyebutkan ada 9 rumah yang dihuni oleh 11 KK yang terdampak tanah longsor tersebut karena satu-satunya akses yang biasanya dilewati tertutup.

Untuk bekerja dan bersekolah, masyarakat dan anak-anak harus jalan kaki melewati perkebunan hingga menemukan jalan alternatif lainnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, BPBD Trenggalek mengirim alat berat untuk membuka akses jalan tersebut.

“BPBD Kabupaten Trenggalek berupaya untuk mempercepat proses pembersihan dan normalisasi akses jalan menggunakan ekskavator,” lanjutnya.

Jika memungkinkan pembersihan material akan selesai hari itu juga, namun jika terkendala cuaca maka akan dilanjutkan keesokan harinya.

Sementara itu, Kepala Desa Dukuh, Mulyani menuturkan ada 32 jiwa penghuni 9 rumah yang saat ini terisolasi akibat tanah longsor.

“Untuk makanan dan minuman masih ada persediaan, jika habispun mereka bisa jalan kaki lewat kebun-kebun untuk belanja,” ucapnya.