Dikukuhkan Sebagai Sekolah Tangguh Bencana, Ini Kata Bupati Salwa
LIMADETIK.COM, BONDOWOSO – SDN Selolembu Kecamatan Curahdami dikukuhkan sebagai sekolah tangguh bencana oleh Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin.
SDN Selolembu merupakan Sekolah Tangguh Bencana satu-satunya di Jawa Timur.
Bupati Salwa mengaku sangat bersyukur dan memberikan apresiasinya, karena ini merupakan langkah sangat tepat. Sebab musibah bisa terjadi kapan saja, di mana saja.
“Ini seperti pantun yang disampaikan oleh panitia tadi, pasti terjadi kepada siapapun di manapun juga kita manusia pasti mengalami bencana di manapun kita berada di darat, di laut, di udara di rumah di mana saja pasti akan terkena bencana” kata Bupati Salwa dalam sambutannya, Selasa (30/5/2023).
Jika tidak melakukan persiapan antisipasi kata Bupati Salwa, itu merupakan sikap yang merugi, maka sangat tepat sekolah tangguh bencana ini merupakan awal bisa menjadi contoh kepada sekolah-sekolah yang lain di Jawa Timur bahkan di Indonesia.
“Mudah-mudahan bermunculan sekolah-sekolah tangguh bencana lainnya” sambungnya.
Menurut orang nomer satu di Bondowoso ini, sekolah Tangguh bencana ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah untuk melindungi dan menjaga keselamatan masyarakat melalui praktek budaya sadar bencana di sekolah dengan mengutamakan kesiapsiagaan pada saat sebelum dan setelah terjadi bencana.
“Tentunya yang kita harap melalui sekolah ini mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat sampai ke tingkat yang paling bawah anak-anak kecil anak usia dini sudah mulai mengenal tanda-tanda akan terjadinya bencana”, ujarnya.
Sementara itu Kepala UPTD SPF SDN Selolembu Catur Mega mengatakan bahwa yang melatarbelakangi dari ide adanya sekolah tangga bencana ini sesuai dengan arahnya bapak presiden tahun 2019.
“Arahan Bapak Presiden Jokowi kala itu di mana beliau menyampaikan bahwa pendidikan pengenalan bencana harus dimulai semenjak dini, maka sejak November kemarin, ini menjadi program unggulan saya dan program sosialisasi saya dimana kita bekerja sama dengan bapak Kalaksa BPBD dan bapak Kadisdik”, kata Catur.
Menurutnya selama pelatihan pengenalan siswa juga dibekali tentang perencanaan dan kegiatan bencana alam seperti kebakaran , banjir, longsor.
“Yang pertama di daerah kita untuk tim ini 62 siswa dan juga wali murid kita” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Sugiono Eksantoso menyampaikan, bahwa sebetulnya banyak inovasi yang akan lebih menggairahkan lebih membuat pendidikan ini lebih lebih inovatif seiring dengan pemberlakuan kurikulum merdeka.
“Utamanya bagaimana pembelajaran bisa menyenangkan sehingga usia lama belajar sekolah akan meningkat sehingga ini juga akan mendorong IPM menurut lebih baik lagi” katanya.
Dikatakan bahwa sekolah tanggap bencana ini sifatnya inovasi dari sekolah tentu diharapkan selain dukungan dari wali murid kemudian instansi terkait.
“Seperti kali ini kan dengan Kalaksa BPBD maka bersama-sama karena ini ada ruang gerak yang cukup dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 yang mungkin rentan bencana itu juga bisa juga menggunakan itu untuk sekolah-sekolah lainya” pungkas Sugiono.