LIMADETIK.COM, SUMENEP – Diskusi potret pendidikan di wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep, Lemabaga Pers Mahasiswa (LPM) STKIP PGRI Sumenep mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib pendidikan di Kepulauan.
Kegiatan diskusi tersebut menghadirkan sejumlah perwakilan dari beberapa organda Kepulauan, seperti Ketua Umum FORMAKA, Ketua Umum HIMPASS, Ketua Umum FPR, dan Ketua Umum IMK.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra, diwakili Sunarto, nggota Dewan Pengawas Pendidikan Sumenep (DPKS).
Dalam kesempatan diskusi itu, Sunarto mengatakan, apa yang terjadi di Kepulauan saat ini berkaitan dengan pendidikan, memang masih perlu pembebahan dan peningkatan, baik disisi infrastrukturnya maupun Sumber Daya Manusia (SDM) nya sendiri.
“Di kepulauan Sapeken itu sendiri mengalami kekurangan terhadap fasilitas lembaga pendidikan, maka perlu mendapatakan perharian lebih” katanya, Senin (28/11/2022).
Sementara itu, Ketua Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) STKIP PGRI Sumenep, Dr. Slamet mengatakan, memang sejauh ini, keberadaan Sekolah di Kepulauan, khususnya di Kepulauan Sapeken memang nampak masih jauh dari yang diharapkan. Baik secara fisik maupun secara sumber daya lainnya.
“Di kepulauan Sapeken tepatnya di Desa Sepanjang kita tahu ada Sekolah Dasar mengalami kerusakan ruang kelas tempat belajar siswa” ucapnya.
Sedang dari perwakilan Himpunan Mahasiswa Kepulauan Sapeken Sumenep (Himpass) Arisandi ikut menambahi, bahwa kerusakan sejumlah lemabaga pendidikan bukan hanya di pulau Sepanjang, tetapi hal yang sama terjadi di Desa Sabuntan juaga mengalami kebocoran kelas tempat belajar siswa.
“Kami akan mengawal tuntas terkait pendidikan agar diberi fasilias yang layak” tutur Arisandi, saat diskusi berlangsung di Aula STKIP PGRI Sumenep beberapa waktu lalu.
Sandi sapaan akrabnya meminta kepada pemerintah Kabupaten Sumenep, untuk lebih peduli terhadap nasib pendidikan yang ada di Kepulauan pada umumnya, dan khususnya Kepulauan Sapeken, yang selama ini selalu tertinggal dalam penyetaraan fasilitas.
“Kalau untuk pengimbangan mutu pendidikan di Kepulauan, saya rasa saat ini perlahan menuju arah perbaikan. Terbukti, saat ini sudah banyak anak kepulauan yang beradaptasi dengan anak-anak di daratan atau kota, kendati memang masih jauh bedanya” tukasnya.