SUMENEP, limadetik.com – Pada awal musim tanam persediaan pupuk tidak sesuai dengan pernyataan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Arif Firmanto yang menyatakan persediaan pupuk bersubsidi aman.
Buktinya, di beberapa desa terdapat kelangkaan pupuk. Salah satunya di Desa Sera Timur, Kecamatan Bluto. Di desa tersebut, untuk pupuk jenis urea kebutuhan petani tercukupi.
“Khusus pupuk urea cukup. Di sini yang sulit pupuk jenis ponska,” kata salah satu warga setempat, Moh. Wandi (34), Jumat (3/1/2020).
Akibatnya, para petani terpaksa mencari ke desa-desa tetangga. Tetapi juga tidak mudah. “Sulit. Padahal pupuk ponska dibutuhkan untuk tanaman jagung di sini,” ujarnya.
Baca juga: Dispertahortbun Klaim Persediaan Pupuk Bersubsidi di Sumenep Aman
Hal senada disampaikan petani asal Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Hakib. Menurutnya, saat awal turun hujan, sudah ada persediaan pupuk melalui kelompok tani. Hanya saja jumlahnya tidak sesuai dengan kebutuhan petani.
“Lebih banyak kebutuhan petani dibandingkan persediaan pupuk yang dikirim ke sini. Jadi petani dapat pupuk, hanya saja tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dispertahorbun Sumenep, Arif Firmanto memastikan persediaan pupuk aman. “Stok yang tersedia tercukupi untuk kebutuhan petani,” kata, Kamis (2/1/2020).
Meskipun tingkat kebutuhan petani terhadap pupuk di sejumlah kecamatan yang ada di kabupaten yang terdiri sari 27 kecamatan diperkirakan akan meningkat memasuki awal musim tanam.
“Stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani pada awal musim hingga puncak tanam dipastikan aman. Tidak akan ada kelangkaan pupuk,” ujarnya meyakinkan.
Sesuai kebijakan Kementerian Pertanian akhir tahun anggaran 2019 diminta untuk optimalisasi penyerapan pupuk. Sehingga stok tahun lalu terserap 100 persen mulai urea 22 ribu 895 ton, Sp-36 3 ribu 845 tob, ZA 5 ribu 224 ton, kemudian phonska 5 ribu 559 ton, dan organik 2 ribu 435 ton.
Apalagi, sambung pria yang karib disapa Arif, ketersediaan pupuk di tingkat distrubutor dan kios itu cukup banyak. Bahkan sudah ada komitmen di tingkat kios minimal tersedia dengan jarak kebutuhan petani dalam satu minggu, sedangkan distrubotor berjarak dua minggu. (hoki/yd)