Festival Durian di Desa Wisata Durensari, Desa Sawahan, Kabupaten Trenggalek
LIMADETIK.COM, TRENGGALEK – Libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 menjadi saat yang tepat untuk menghabiskan waktu ke destinasi wisata di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Selain memiliki pantai yang menawan, Bumi Menak Sopal mempunyai potensi lain yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi, salah satu lokasi tersebut adalah Desa Wisata Durensari, Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Desa Wisata Durensari mempunyai hutan durian terluas di Asia Tenggara dengan luas 650 hektar. Hutan durian tersebut telah diresmikan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) sebagai International Durio Forestry (IDF).
Di hutan tersebut juga terdapat 9.000 jenis durian lokal dan masih banyak jenis durian lain yang masih belum diidentifikasi jenis maupun varietasnya.
Demi mengoptimalkan eksplorasi potensi alam, pengelola telah menyediakan berbagai fasilitas yang bisa digunakan oleh wisatawan.
“Wisatawan bisa keliling hutan durian menggunakan jeep, lalu menikmati durian yang jatuh langsung dari pohonnya di Embung Winong,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, Rabu (4/12/2024).
Setelah itu, pemandu akan mengarahkan wisatawan membelah area persawahan yang indah menuju pantai selatan.
Sesampainya di pantai wisatawan bisa menikmati segarnya kelapa muda ditemani semilir angin dan debur ombak Teluk Prigi.
“Setelah puas di pantai, rombongan akan kembali lagi ke Durensari. Di situ akan disediakan menu makanan khas desa sembari bersantai di pinggir sungai Watulawang,” ucap Sunyoto.
Watulawang sendiri merupakan sungai yang memiliki dua batu besar seperti pintu air. Sungai Watulawang terkenal akan kejernihan airnya.
“Jadi asyik sekali jika ingin digunakan untuk outbond. Ada volly air, river tubing, tarik tambang air, dan permainan air lainnya,” lanjutnya.
Potensi lain yang bisa dieksplorasi di Desa Sawahan adalah mengunjungi Dusun Ngrancah. Dengan ketinggian 750 Mdpl, dusun tersebut mempunyai udara yang dingin.
“Di dusun tersebut banyak pohon aren, dan wisatawan bisa ikut memanen Badeg atau Nira Aren yang diolah menjadi gula aren,” terang Sunyoto.
Seusai membuat gula aren, wisatawan bisa menyaksikan konservasi ikan di telaga Ngrancah. Wisatawan bisa memberi makan ikan dan mengabadikan foto ribuan ikan di telaga yang masih terjaga keasriannya tersebut.