Nasional

Forsa Hebat Gelar Audiensi Soal PKH, Ketua: Pendamping PKH terkesan Tidak Jelas

×

Forsa Hebat Gelar Audiensi Soal PKH, Ketua: Pendamping PKH terkesan Tidak Jelas

Sebarkan artikel ini
Forsa Hebat Gelar Audiensi Soal PKH, Ketua: Pendamping PKH terkesan Tidak Jelas
FOTO: Audiensi Forsa Hebat bersama Dinsos Sampang

LIMADETIK.COM, SAMPANG – Forum Sampang Hebat (Forsa Hebat) gelar audiensi dengan Dinas Sosial Kabupaten Sampang perihal carut marutnya penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang ada di Desa Pajeruen Kecamatan kedundung.

Audiensi digelar di Aula Dinas Sosial Jl. Rajawali Karang Dalem, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Selasa (30/8/2022).

Dengan melibatkan Kepala Dinas Sosial yang diwakili Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Sampang, dan jajaran terkait, termasuk koordinator pendamping PKH Kabupaten.

Beberapa persoalan disampaikan Ketua Forsa Hebat Nor Hasan tentang ketidak pastian adanya tindakan dari pihak Dinsos. Seperti halnya beberapa kejadian pada hari lalu di Kecamatan Jerngik hingga saat ini permasalah tersebut masih belum jelas.

Disusul lagi raibnya saldo di rekening keluarga penerima manfaat (KPM) pada salah satu warga yang ada di Kecamatan Kadundung Desa Pajeruen.

“Setelah dilakukan print out ada transaksi pencairan, lantas siapa yang akan bertanggung jawab dalam hal ini, sementara pendamping PKH meragukan keakuratan print out itu sendiri, karena bukan dari print koran,” ujar Hasan.

Ketua Forsa Hebat menganggap tidak maksimalnya adanya pendamping PKH dan juga dinsos, dari sekian data yang berhasil dikantongi belum juga ada penyelesaian yang baik.

“Bagi saya adanya pendamping PKH di Desa, termasuk korcam dan korkab bukan membantu masyarakat justru terkesan auwau alias tidak jelas. Bahkan saya menyayangkan kredibilitas pendamping PKH yang tidak kooperatif dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” tambahnya.

Beberapa poin tuntuntan disampaikan diantaranya kepastian adanya print koran dari Dinsos, penindakan terhadap pendamping PKH yang tidak kooperatif untuk diberhentikan atau dipindah tugaskan, kemudian adanya pengembalian hak-hak KPM sebagaimana mestinya.

Sementara Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Erwin Elmi Syahrial menyikapi dari beberapa persoalan yang terjadi di Desa-desa yang dimaksud pihaknya sudah melakukan monitoring ke Desa terkait.

“Kami sudah berupaya menyelesaikan setiap masalah yang terjadi di Desa, dengan melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan (Kades) dan kami memperoleh video atau semacam berita acara,” kata Erwin.

Terlepas dari yang dimaksud, ia mengaku melakukan pertemuan dengan semua pendamping, Kadispun kembali menegaskan, jangan pernah main-main dengan PKH, termasuk program lain.

“Saya akan berusaha mencarikan solusi, pada setiap KPM yang bermasalah, dan bagi yang sudah non aktif mari kita usulkan kembali,” ujar Erwin.

Selanjutnya, dari persoalan itu, diakui oleh Dili selaku Kordinator Pendamping PKH Kabupaten, bahwa pihaknya juga sudah melakukan monitoring, namun saat ditanya hasil dari monitoring termasuk hangusnya saldo malah menjawab, belum mengecek.