Daerah

Hendak Masuk ke Bazar Takjil Ramadhan di Sumenep, Persiapkan Uang Rp 3.000 Buat Parkir

×

Hendak Masuk ke Bazar Takjil Ramadhan di Sumenep, Persiapkan Uang Rp 3.000 Buat Parkir

Sebarkan artikel ini
Hendak Masuk ke Bazar Takjil Ramadhan di Sumenep, Persiapkan Uang Rp 3.000 Buat Parkir
Pintu menuju Bazar Takjil Ramadhan

Hendak Masuk ke Bazar Takjil Ramadhan di Sumenep, Persiapkan Uang Rp 3.000 Buat Parkir

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Bazar Takjil Ramadhan 2025 di Sumenep secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati KH. Imam Hasyim, Senin 3 Maret 2025 yang berlokasi di sisi timur Taman Bunga Sumenep, tepatnya di Jalan Dr. Soetomo, Kelurahan Pajagalan.

Acara bazar takjil ini diikuti oleh ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang menawarkan berbagai makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Namun bagi warga yang hendak memasuki ke area bazar takjil harus mempersiapkan uang Rp 3.000 untuk biaya parkir.

Salah satu petugas parkir saat ditanya pengunjung darimana asal tiket dengan harga Rp 3.000 untuk parkir tersebut, ia menyebutkan sudah ketentuan dan keputusan dari Dishub atau Disperkimhub yang bekerjasama dengan Karangtaruna.

“Bayar (tiket) dulu baru bisa masuk ke bazar takjil pak. Bayar Rp 3.000, ini sudah dari Disperkimhub dengan Karang Taruna” kata Moh. Hadi, warga Kelurahan Pajagalan Kota Sumenep salah satu pengunjung bazar takjil menirukan petugas parkir.

Menurut Moh. Hadi, jika bazar takjil saja ditarik tiket masuk dengan nilai Rp 3.000 tentunya sedikit memberatkan kepada para pengunjung, yang seharusnya kegiatan bazar takjil ramadhan gratis. Ini seharusnya menjadi catatan bagi Pemerintah Daerah.

“Pasar anom Sumenep saja Rp 2.000 untuk masuk, ini malah lebih mahal, seharusnya digratiskan kalau untuk bazar takjil Ramadhan, karena pengunjung belum tentu juga ada yang cocok untuk dibeli. Kadang juga kita hanya jalan-jalan saja sekedar melihat lihat” ungkapnya.

Dikatakan Moh. Hadi, momen bulan suci ramadhan semestinya program bazar takjil yang setiap tahun digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bisa memberikan pelayanan yang benar-benar bisa dinikmati masyarakat.

Belum lagi tambah Hadi, peruntukkan tiket parkir untuk pengunjung bazar takjil tidak diketahui pasti peruntukannya. Maka perlu adanya transparansi terhadap publik, agar masyarakat juga tahu. Hadi juga menyinggung tiket di pasar anom yang peruntukan nya perlu diketahui layak.

“Kan selama ini biaya untuk parkir seperti untuk siapa dan mau dibuat apa. Kan kita memang tidak pernah tahu, buktinya juga yang di pasar anom uang masuk pasar kan tidak diketahui buat apa, karena jalan di dalam pasar masih banyak yang rusak, apa lagi disaat musim hujan, becek yang ada” pungkasnya.

Untuk diketahui, di bazar takjil ramadhan masyarakat dapat membeli takjil sederhana seperti kue atau minuman ringan yang biasanya dijual dengan harga terjangkau. Namun, untuk menikmati variasi takjil yang lebih banyak, disarankan membawa uang lebih sesuai dengan kebutuhan dan selera anda.