Jaringan Santri Annuqayah Giliraja, Upaya Menelusuri Peran Pesantren di Era Modern
LIMASETIK.COM, SUMENEP – Dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai peran pesantren dan mengisi liburan maulid. Jaringan Santri Annuqayah (JSA) Giliraja menyelenggarakan Istighasah dan Kajian Kepesantrenan bertema “Annuqayah dan Pe-Santri-an” pada Kamis, (19/09/24).
Kegiatan ini ditujukan untuk menggali signifikansi pesantren dalam konteks kekinian dan meningkatkan kesadaran santri serta masyarakat mengenai kontribusi pesantren di era modern.
Acara berlangsung di ujung barat Giliraja, Astah Agung Demang, Banmaling, yang merupakan astah dari pembabat pulau Giliraja, dengan nuansa yang penuh semangat dan khidmat. Kegiatan dimulai dengan istighasah bersama yang dipimpin oleh Maghfiri Rofiqi; Mantum JSA Giliraja 2021-2022.
Dilanjutkan dengan sambutan dari moderator, Raditia Saputra, yang memperkenalkan tema serta tujuan dari kajian tersebut, berlangsung mulai pukul, (07.30 WIB – 10.45 WIB).
Pemantik sekaligus Ketua Umum JSA Giliraja, Moh. Helmi, memberikan materi yang mendalam mengenai indentitas santri dan peran pesantren dalam membentuk karakter generasi muda.
Dia menjelaskan pentingnya pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membekali santri dengan nilai-nilai moral dan etika yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman.
“Pesantren Annuqayah memiliki sejarah panjang dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia dan berwawasan luas. Dalam menghadapi globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, pesantren harus tetap menjadi rujukan dalam pendidikan karakter,” ujarnya.
Helmi juga menekankan pentingnya integrasi antara pendidikan formal dan nilai-nilai spiritual yang diajarkan di pesantren. “Pesantren harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisional yang menjadi fondasi ajaran kita,” tambahnya.
Setelah sesi penyampaian materi, kajian dilanjutkan dengan diskusi interaktif, di mana peserta aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan mengenai isu-isu yang dihadapi oleh pesantren saat ini.
Sebagai penutup, acara diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan, dari pertemuan itu. Para peserta juga menikmati momen tersebut, yang memberikan kesempatan untuk bersosialisasi dan mempererat hubungan antar santri.
Ach. Atikul Ansori selaku Alumni Annuqayah berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat peran pesantren dalam masyarakat.
“Kami berharap kajian ini dapat memberikan inspirasi dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pesantren sebagai pusat pendidikan yang berkualitas di era modern,” ungkapnya.