Nasional

Kabar Duka Disampaikan Lakpesdam NU Sampang

×

Kabar Duka Disampaikan Lakpesdam NU Sampang

Sebarkan artikel ini
IMG 20200213 142513
Foto: Proses pemakaman ibunda Tajul Muluk pimpinan Syiah Sampang

SAMPANG, Limadetik.com – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama’ (NU) Kabupaten Sampang, mengucapkan turut berduka, atas meninggalnya Ibunda pemimpin Syiah Kabupaten Sampang, yakni Ny Ummah ibunda Tajul Muluk.

Ny Ummah kelahiran 1962, meninggal dunia tadi malam Rabu (12/2/2020), pukul 22.00 Wib , di Rumah Sakit Arafah Anwar Sidoarjo, Jawa Timur. Pasalnya Almarhumah menderita diabetes dan telah dirawat di rumah sakit. Jenazah dimakamkan di tanah kelahiran Almarhumah di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan pagi hari pukul 08.00 Wib. Kamis, (13/2/2020).

Faisol Ramdhoni Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama’ (NU) Kabupaten Sampang, membenarkan terkait meninggalnya ibunda Tajul Muluk, saya atas nama pribadi turut berduka cita.

Pihak keluarga Tajul Muluk sepakat bahwa pemakamannya dilakukan ditanah kelahiran Almarhumah di Kabupaten Bangkalan, dan pemerintah Kabupaten Sampang sudah sangat responsif, sesuai SOP beberapa waktu lalu jika ada keluarga syiah yang mengungsi di Sidoarjo meninggal dunia, maka Dispendulcapil Kabupaten Sampang menerbitkan surat kematian.

“Respon pemerintah daerah Kabupaten Sampang sangat baik, dengan datangnya beberapa Dinas terkait ke tempat pengungsian langsung tadi malam dan surat kematiannya Almarhumah sudah diterbitkan oleh Dispendukcapil Kabupaten Sampang, dan Almarhumah sudah dimakamnya di kampung Kelahirannya di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.” jelas Faisol Ramdhoni yang juga aktif melakukan advokasi dalam islam inklusi di Kabupaten Sampang.

Lanjut Faisol, kami atas nama Lakpesdam Nu Sampang, kami turut berduka cita, selain ini kami berharap peristiwa ini ada pembelajaran dan hikmah dibalik ini semua, sehingga ada solusi yang terbaik untuk menjawab persoalan konflik sosial yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan.

Sekedar diketahui, konflik sosial warga Syiah berasal dari dua Desa yakni, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Dssa Bluuran, kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, mulai tahun 2012 lalu hingga saat ini maaih diungsikan di Rusun Puspa Agro Jemundo, Sidoarjo. Bahkan berdasarkan data Dispendukcapil Sampang per bulan Mei 2019 lalu, jumlah mereka yang mengungsi sebanyak 249 jiwa. (Nor/yd)